Kudus, Berita Moeria (Bemo) - Berdasarkan data Departemen Pertanian AS, daging kambing (per 100g) menghasilkan kalori paling sedikit 143 kkal kalori dibandingkan daging ayam, sapai, babi dan domba. Daging kambing mengandung 27 gram protein, lemak cukup rendah sebesar 3 gram. Namun, kandungan kolestrolnya tinggi yaitu sebesar 75 mg. Seperti halnya daging sapi, daging kambing juga mengandung zat besi, vitamin B12, fosfor dan selenium.
Beberapa manfaat daging kambing : Pembentukan otot, kandungan protein di dalamnya sangat penting
untuk pembentukan otot dan pertumbuhannya. –
Mencegah
anemia, hal ini disebabkan karena daging kambing
mengandung zat besi yang besar. –
Kesehatan tulang, kandungan phosphorus yang besar, 272mg atau 27 persen dari
kebutuhan harian bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang.
Sumber energi yang besar untuk aktivitas sehari-hari. –
Meningkatkan kekebalan tubuh, kandungan zat besinya yang tinggi, mencapai 100 gram
memenuhi 26 persen kebutuhan zat besi harian, yang bermanfaat meningkatkan
sistem imun tubuh. –
Menjaga sistem saraf, kandungan vitamin B12 yang cukup tinggi baik untuk menjaga
sistem saraf kita. –
Menjaga
kesehatan mata, Kandungan vitamun B2 atau
riboflavin sebesar 0.3mg atau 18 persen dari kebutuhan harian penting untuk
menjaga kesehatan mata.
Dilansir dari Institut Kedokteran Hewan Serbia, berikut
beberapa dampak positif makan daging kambing bagi kesehatan: 1. Protein Daging
merupakan salah satu sumber protein yang dibutuhkan oleh manusia.
Protein dibangun dari 20 unit bangunan yang disebut asam
amino. Protein memiliki peran penting untuk fungsi tubuh, antara lain
pembangunan, perbaikan jaringan tubuh dan pembentukan antibodi yang memerangi
infeksi.
Daging dianggap sebagai protein kualitas tinggi karena
mengandung hampir semua asam amino esensial. Dengan demikian, makan daging juga
dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan pemulihan sistem yang cepat.
2. Vitamin Daging kambing kaya akan vitamin B yang baik (B1,
B2, PP), mineral (P, Mg) dan unsur mikro. Ada 13 vitamin di alam dan semua
penting, tanpa kecuali. Vitamin bukan makanan atau pengganti makanan. Vitamin
tidak memberikan kalori dan energi secara langsung tetapi penting bagi tubuh
terutama vitamin B. Vitamin B mendukung sistem saraf pusat dan meningkatkan
kesehatan mental. Vitamin D meningkatkan kalsium dan fosfor, yang berfungsi
menjaga kesehatan tulang dan gigi. Untuk mengubah makanan menjadi energi
satu-satunya cara untuk masuk ke dalam tubuh adalah melalui makanan. Baik dari
tumbuhan maupun hewan.
3. Lemak Lemak jenuh (lemak jahat) adalah lemak atau asam lemak
yang tidak termasuk ikatan rangkap antara atom karbon dalam rantai asam lemak.
Lemak ini merupakan penyebab peningkatan kadar kolestrol. Lemak tak jenuh
(lemak baik) adalah lemak atau asam lemak yang mengandung satu atau lebih
ikatan rangkap antara atom karbon dalam rantai asam lemak. Diama ikatan rangkap
terbentuk, atom hydrogen dihilangkan. Ada dua jenis asam yang terdapat dalam
lemak yang ada dalam daging yaitu asam linoleat dan asam palmiotelik. Lemak ini
dapat mencegah tubuh dari kanker dan virus berbahaya. Ini dapat meningkatkan
daya tahan tubuh dari lingkungan dan kondisi yang tidak menguntungkan. Tubuh
juga membutuhkan lemak untuk perkembangan otak.
4. Mineral Mineral
adalah unsur kimia anorganik yang dalam jumlah sangat kecil dimasukkan melalui
makanan di tubuh manusia dan hewan. Mereka berpartisipasi dalam metabolisme,
sintesis banyak hormon dan enzim yang memastikan pertumbuhan normal dan
menjaganya tetap sehat. Daging mengandung sejumlah mineral seperti zat besi,
seng dan selenium. Tubuh membutuhkan zat besi untuk membentuk hemoglobin yang
diperlukan untuk mengangkut oksigen dari paru ke bagian tubuh lain. Seng
meningkatkan metabolisme dan membantu dalam pembentukan jaringan. Sedangkan
selenium membantu dalam pemecahan lemak dan bahan kimia lain dalam tubuh.
Menurut Correa, daging kambing memiliki tingkat zat besi yang
lebih tinggi (3,3 mg) bila dibandingkan dengan daging babi (2,9 mg), domba (1,4
mg) dan ayam (1,5 mg).
Posting Komentar