Pedagang Pasar Karangbener Berjualan di Pinggir Jalan Raya

Suasana jalan raya seputar desa Karangbener Bae Kudus, Jumat 10 Juni 2022 pukul 10.15, foto by Sup

Kudus, Berita Moeria (Bemo )- Gara gara Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus belum/tidak mencabut penutupan pasar terkait pagebluk Covid-19, maka sebagian besar pedagang Pasar Karangbener Kecamatan Bae Kabupaten Kudus sampai dengan Jumat (10/6/2022) memilih berjualan di luar kawasan pasar.  Yaitu di kanan kiri ruas jalan raya sejak  seputaran pabrik rokok hingga seputaran lapangan sepakbola. Akibatnya pengguna lalulintas terganggu dan terkesan kumuh.

            Dengan hengkangnya para pedagang, maka semua kios dan los Pasar Karangbener tersebut tutup. Hanya terlihat tiga kios yang buka dan unit  kamar-mandi /WC. Sementara di bagian depan dimanfaatkan untuk penitipan sepeda-sepeda motor.

            Menurut sejumlah pedagang yang ditemui secara terpisah menyatakan belum/tidak kembali berjualan di dalam pasar. Sebab nyaris tidak ada pembeli. Sebagian besar pembeli-pelanggan kami adalah buruh/karyawan pabrik rokok.Para buruh jika pulang kerja, tidak lagi melalui pintu samping kiri/timur yang terletak di sudut belakang.Pintunya ditutup. Mereka melalui pintu gerbang.Tidak lagi melewati lapak lapak para bakul dan pedagang pasar, sehingga para bakul/pedagang menggelar dagangan di kanan kiri jalan raya yang selalui dilewati para buruh/karyawan pabrik rokok  Hal itu sudah berlangsung sejak dua tahun terakhir. Gara gara Covid-19” tutur mereka.

Ditutup pintu bagian belakang pabrik rokok yang berhimpitan dengan pasar Karangbener Bae Kudus, foto by Sup

            Kepala Desa Karangbener, Arifin, yang ditemui di ruang kerjanya membenarkan hal itu dan pihaknya sudah lapor/berkoordinasi dengan Pemkab/Dinas Perdagangan Kabupaten, agar pedagang bisa kembali menempatti masing masing lapaknya di dalam pasar. Sekretaris Dinas(Sekdin) Dinas Pasar, Andi mengatakan dibukak wae. Ora susah surat suratan. Saya tidak berani melalakukan, karena tidak disertai surat dinas. Saya takut disalahkan. Dan saat pasar ditutup juga disertai surat tertulis. Jika tidak segera teratasi dampaknya pasti semakin banyak,” tuturnya.

Purwono Nugroho atau akrap disapa Ipung, salah satu manajer PT Djarum Kudus samasekali tidak keberatan, jika para para buruh/karyawan saat pulang kerja kembali melalui pintu samping belakang- yang berada tepat berada di bagian belakang komplek pasar Karangbener. Hanya saja pihaknya juga menunggu keputusan dari Dinas Perdagangan . Jika sudah ada surat resmi, maka pintu belakang kembali dibuka.Nggak ada persoalan lainnya, Kami juga berharap semuanya bisa pulih kembali seperti semula “ tuturnya

Pasar ini bentuknya memanjang- menghadap ke arah utara. Berada dipojok jalan raya yang sedikit menikung.Sebagian besar para buruh/karyawan pabrik rokok seusai bekerja dan pulang ke rumah melewati pasar dan sambil berbelanja. Sebab mereka membawa uang tunai, hasil kerja sebagai buruh giling dan bathil, dengan upah yang dibayar setiap hari.

Tanpa ada pedagang yang berjualan di komplek pasar Karangbener Bae Kudus, foto by Sup

Dengan kondisi Covid-19 yang semakin melandai dan telah ditetapkan sebagai kabupaten/kota dengan status  Level satu. Begitu pula suasana pasar dan lingkungannya di seluruh kabupaten Kudus yang telah berjalan seperti  biasanya (sebelum Covid-19), maka tidak ada alasa bagi Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus mencabut “surat saktinya”.(Sup)

Komentar

Lebih baru Lebih lama