Kudus, Berita Moeria (Bemo) – Sejak sekitar setahun terakhir di Kudus muncul
tempat baru. Sebuah lokasi penangkaran bagi puluhan ekor rusa timor ( cervus timorensis) dengan
kandang besar dan terbuka. Di bawah rindangnya puluhan pohon besar berdaun
rimbun.
Disamping kandang dibangun 24 lapak
pedagang kaki lima (PKL) yang tertata rapi. Disertai sebuah jalan beton/paving
khusus untuk pejalan kaki.
Lokasi itu berada di kawasan Sukun Tex, salah satu “anak
perusahaan” perusahaan rokok Sukun Desa Gondosari Kecamatan Gebog. Kami sangat berterimakasih kepada perusahaan
ini. Sebab seluruh tempat dagangan diberikan secara gratis. Juga tidak
dikenakan biaya retribusi maupun berbagai bentuk biaya lain. Bahkan masih pula
diberikan enam stel kaos yang terdiri dua warna. Kami hanya diminta untuk ikut menjaga
kebersihan lingkungan hingga ketertiban,” tutur Budiono- salah diantara 24 PKL
yang ditemui Minggu tengah hari (5/6/2022). Siang itu nampak deretan motor
dan mobil yang terparkir, dan ratusan
warga hadir di sana.
Dua puluh empat PKL itu “dibagi rata”, 12 orang PKL dari
Desa Gondosari, dan 12 orang PKL lainnya dari Desa Jurang. Dua desa itu
bertetangga .Mereka tergabung dalam Paguyuban
PKL Kidangan Sukun dan menyajikan berbagai macam ragam dagangannya.
Budiono yang beristerikan seorang buruh rokok dan dikaruniai tiga anak, berjualan aneka mainan anak ini menambahkan, ia juga menjual kangkung segar sebagai salah satu jenis makanan rusa timor.Pada umumnya warga yang berkunjung ke sini juga membeli kangkung yang saya jual Rp 2.500 per ikat. Pada setiap Sabtu-Minggu atau hari hari libur lainnya biasanya pengunjungnya cukup banyak Itu artinya sedikit banyak kami ikut kecipratan rejeki. Lumayan untuk tambahan penghasilan” .
Budiono salah satu diantara 24 PKL di komplek penangkaran rusa timor desa Gondosari Gebog Kudus, foto by Sup
Kangkung adalah salah satu diantara tiga pakan
lain yang dianjurkan pengelola kepada pengunjung. Dua pakan lain adalah ketela
dan wortel. Selain itu pengunjung dilarang memberikan pakan yang masih dalam
kondisi terbungkus plastik.
Dari Nusa Tenggara Timur.
Menurut catatan Bemo, modal awal penangkaran berupa 4 (empat) ekor rusa pemberian dari mantan Ketua Pengadilan
Negeri Kudus. Sudiyono yang bertugas di Nusa Tenggara Timur tahun 1993.
Kemudian dibawa ke Kudus dan dibuatkan kandang di tepi jalan raya, seputar
pertigaan jalan di komplek perusahaan .
Karena semakin berkembang biak maka sebagian diantaranya dialihkan ke Desa
Margorejo Kecamatan Dawe Kudus. Dan sejak sekitar setahun terakhir lokasi
penangkaran di seputar pertigaan juga dialihkan ke lokasi baru yang berada sekitar 100 meter arah utara.
Menurut pensiunan dosen fakultas peternakan
Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan cukup lama menjadi konsultan atau tenaga profesional
dalam menangani penangkaran rusa milik Jusuf Wartono dari Sukun Grup Kudus
(SGK). betapa besar biaya yang dikeluarkan untuk membiayai penangkaran rusa.”
Jadi jika tidak dibuka peluang untuk
usaha penangkaran rusa dipastikan tidak akan mampu bertahan. Kecuali memang
pemilik penangkaran berkantung tebal,”ujarnya.
Apa yang dilakukan perusahaan ini tidak hanya sekedar
bentuk penghargaan bagi pemberi Rusa Timor. Tapi sekaligus merawat,
melestarikan dan mengembangkan binatang dilindungi ini.
Juga memberikan
kesempatan bagi PKL untuk bisa membuka usaha baru- menciptakan peluang ekonomi
kerakyatan. Termasuk memberikan sarana hiburan-wisata bagi warga Kota Kretek-
tanpa harus mengeluarkan biaya sepeserpun. Dan secara tidak langsung memberikan
kontribusi untuk pemahaman tentang satwa dan lingkungan alam yang seharusnya
tetap dijaga- agar tidak tercemari banyak hal.(Sup)
Posting Komentar