Kudus, Berita Moeria
(Bemo) – Warung
tegal (Warteg) Subsidi Bahari Kudus terletak sekitar 15
meter barat Jembatan Ploso(Desa Ploso Kecamatan Jati Kudus). Atau depan bekas
tempat pemotongan hewan yang bernilai sejarah kemudian digusur menjadi kantor
bank milik Pemkab Kudus.
Warteg milik Nanang Wisnugroho ini
setiap hari Jumat menyajikan program khusus. Yaitu Jumat Berkah. Makan
sekenyang-kenyangnya Cuma Rp 8.000 bagi yang makan di tempat/warung. Tidak berlaku bagi yang dibungkus dan berlangsung sejak
pukul 12-14 Waktu Indonesia Barat (WIB).”sebagai bentuk kepedulian kami kepada warga
sekaligus ngalap berkah” ujar seorang ibu dengan logat tegalnya.
Sedang menu yang
disubsidi berupa : nasi ikan tongkol cue
Rp 9.000,-, nasi ikan kembung cue (Rp 9.000), nasi telor bullet/dadar (Rp
7.000), teh manis /es teh (Rp 2.000), kopi hitam /kapal api (Rp 2.000) dan es
tawar gratis. “Selain itu kami
menyediakan aneka jenis lauk pauk. Seperti ayam goreng/opor.balado, aneka jenis
telor, aneka jenis ikan , aneka jenis sambal, hingga tahu ,tempe, perkedel
dengan harga paling mahal Rp 8.000/porsi. Masih ada aneka jenis sayuran hingga
soto ayam. Khusus soto ayam Rp 10.000”
tambah ibu yang tidak mau disebut namanya ini. Diduga ia adalah isteri dari
Nanang Wisnugroho.
Selain itu, ibu dari tiga orang anak
ini juga mengatakan, selain di Ploso, piohaknya juga telah membuka cabang
Warteg di empat lokasi lain yang tersebar di sejumlah desa/kecamatan. “Masing masing warteg mempekerjakan 5-6 tenaga
kerja. Sedang omzet hariannya paling tidak Rp 2 juta/warung. Semua bahan kami
beli dari pasar terdekat dua hari sekali.”
Selain
tempatnya yang memadai, menu lumayan komplit, bersih, juga dilayani salah
seorang diantaranya pemuda tampan. Berhidung mancung, berkulit bersih, berambut
“keemasan” dan dikucir. Selain prigel
juga ramah.
Warteg kali pertama
muncul pada tahun 1950 pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno. Saat itu
Bung Karno memutuskan perpindahan ibukota Indonesia yang semula di Yogyakarta
dialihkan ke Jakarta. Perpindahan ibu kota tersebut memunculkan proyek
pembangunan gedung/perumahan dan sebagainya. Termasuk penyerapan tenaga kerja
dalam jumlah besar.. Kondisi tersebut dimanfaatkan warga tegal untuk berjualan
dengan menu sederhana dan harga terjangkau .
Sedang setiap warteg
hampir selalu terdapat tulisan franchise
dan bahari. Maksudnya adalah sistem jualan warteg.dengan membuka cabang. Bahari
adalah julukan kota Tegal yang sudah berlangsung sejak tahun 1950 an. Mengingat
memiliki industri galangan kapal. Bahari juga slogan dan singkatan dari bersih,
aman, hijau, asri, rapi dan indah.;(Sup)
Posting Komentar