Kudus,
Berita Moeria (Bemo) – Musnah sudah operasional
becak dengan rute terminal wisata Bakalan Krapyak – komplek Menara Masjid Makam
Sunan Kudus. Terhitung sejak Selasa ( 24/5/2022) dan digantikan dengan armada
sepeda motor. Setelah puluhan tahun armada becak mendominasi angkutan di rute
tersebut.
Meski
operasional becak dimusnahkan, bukan berarti “abang/penarik” becaknya ikut
musnah. Melainkan tetap seperti semula. Hanya berganti mengendarai motor atau
pengojek motor. Sebagian besar milik
pribadi dan sudah dijual. Paling murah laku Rp 500.000 dan paling mahal Rp
800.000,- per becak. Termasuk milik saya.Hasil penjualan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga. Kebetulan saya sudah punya motor sendiri,” ujar Kardi (53 )
saat ngobrol dengan Bemo di “terminal ojek motor” komplek terminal wisata
Bakalan Krapyak, Rabu (25/5/2022).
Berubah parkir becak menjadi parkir motor, foto by Sup
Motornya Honda Bebek Supra X buatan 2001-2005,
dengan nomor polisi K2438 MB. Tergolong motor tua. Dan mengenakan “rompi” baru
warna hijau dengan logo Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dengan tulisan FSPTI (Federasi
Serikat Pekerja Transportasi Indonesia). Lalu bercelana olahraga warna hitam,
berhelm biru. ”Rompi lama sebagai
“lambang” pengojek becak sudah tidak dipakai lagi- sudah tidak berlaku.”
Ujarnya saat mejeng di samping motornya.
Enakan mana narik becak atau naik motor. Penghasilannya
meningkat atau tidak” Tanya
Bemo.”Tentu enak naik motor. Lebih cepat
dan tidak lagi menguras tenaga. Penghasilannya diharapkan meningkat.Baru sekali
narik dengan tarif Rp 10.000. Kondisi /jumlah peziarah-wisatawan masih
tergolong sepi” jawabnya.
Menurut Bupati Kudus, Hartopo, peralihan
model angkutan becak ke sepeda motor antara lain dilatar-belakangi agar arus lalu lintas jurusan Bakalan Krapyak – komplek Menara Kudus
lebih tertata. “ Pengojek ini juga termasuk duta wisata. Jadi harus
bernampilan rapi, ramah dan wangi” ujarnya saat “meresmikan” peralihan angkutan
becak ke sepeda motor, Selasa (24/5/2022).
Kardi-dulu dikenal sebagai abang becak, sejak Selasa 24 Mei menjadi abang motor- pengojek jurusan terminal wisata Bakalan Krapyak - Komplek Wisata Menara Kudus, foto by Sup
Menurut Ketua
Paguyuban Ojek terminal wisata Bakalan Krapyak, Ulung Suharto yang ditemui
terpisah di rumahnya Desa Bakalan Krapyak RT 08/RW 02, sebelum abang becak bergabung , jumlah
anggotanya sekitar 260 orang. Kini membengkak menjadi sekitar 400 an. Sedang
tarifnya belum belum berubah, masih Rp 10.000 untuk sekali tarik/jalan dan satu
penumpangg. Jika dua penumpang dikenakan biaya Rp 15.000.- “Rute ini dilayanai dua grup pengojek. Grup
saya hanya mengambil/mengantar wisatawan/ peziarah dari Bakalan ke Menara. Itu
berlangsung sejak pagi hingga menjelang sore. Selanjutnya dari arah-rute
sebaliknya dilayani grup pengojek lain (Pengojek Menara). Jadi begitu selesai
mengantarkan penumpang- langsung pulang kembali ke pangkalan Bakalan Krapyak
tanpa penumpang. Ini merupakan kesepakatan dari banyak pihak- terutama dari
unsur pengojek “ ujarnya.(Sup).
Posting Komentar