Kisruh DAK Air Minum Karangampel

DAK air minum tahun anggaran 2021 Desa Karangampel Kaliwungu Kudus, Foto by Sup

Kudus, Berita Moeria (Bemo) –Kisruh pembangunan proyek/program air minum di Desa Karangampel Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus yang dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Air Minum 2021.

            Antara lain ditandai sampai dengan Kamis (12/5/2022) tidak nampak adanya papan nama proyek. Sehingga tidak diketahui secara pasti tentang besaran biaya, pelaksanaan pembangunan, volume dan sebagainya.

            Meski dibangun tahun 2021, tetapi DAK Air Minum 2021 Desa Karangampel ini baru mengalir airnya  sekitar satu – dua pekan terakhir. Dengan kondisi air keruh- tidak sebening air sumur warga setempat. “Agar airnya berubah menjadi jernih dan layak untuk kebutuhan rumah tangga, kami harus  membangun bak penampungan. Air disimpan lebih dahulu beberapa hari. Ya seperti air dalam akuarium itu-keruh. Kebetulan saat ini sebagian air dalam bak tendon/penampungan, sehingga ketika kran dibuka airnya sudah berubah menjadi jernih. Sejernih air sumur “ tutur sejumlah warga di RT 06/RW 05.

Tulisan di bagian atas tower air minum desa Karangampel Kaliwungu Kudus, Foto by Sup

            Warga yang tidak bersedia disebut jati dirinya tersebut juga mengungkapkan,  sebagian warga terpaksa membeli sendiri pipa pralon maupun saat membangun bak penampungan.  Dulu janjinya awal Januari 2022 sudah mengalir. Buktinya baru pada akhir April atau awal Mei berfungsi. Itu pun setelah kami protes keras ke pengelola,”

            Sedangkan pengelolanya ditangani Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karangampel. Lalu untuk pelaksana/pemborongnya dipercayakan kepada Slamet Riyadi yang dikenal sebagai lawyer/advokat, penasihat hukum/pengacara praktik/konsultan hukum (Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat (UU Advokat/  semua orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan yang wilayah kerjanya di seluruh wilayah Republik Indonesia disebut Advokat.)” Kami tidak tahu pasti Pak Slamet Riyadi dalam hal ini sebagai advokat atau sebagai pemborong. Sedang tenaga kerjanya tidak menggunakan tenaga kerja lokal dari desa Karangampel, tapi dari Purwodadi

            Kekisruhan lainnya menyangkut belum adanya penyerahan phisik secara resmi dari pemborong kepada Kepala Desa Karangampel maupun pertanggung-jawaban pihak BUMDes setempat.

            Slamet Riyadi yang dihubungi via WhatsApp (WA)Kamis (12/5/2022) pukul 10.53 WIB menjawab singkat Mboten Pak . Maksudnya bukan dia yang menjadi pemborongnya.

            Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus , Arief Budi Siswanto yang dihubungi secara terpisah belum/tidak merespon.  Berdasarkan penjelasan dari Kepala Badan Pengelola Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Eko Djumartono,  DAK 2021 air minum ditangani Dinas PUPR.

            DAK Bidang air minum

            Menurut peraturan presiden (Perpres) nomor 123 tahun 2020, tentang petunjuk teknis DAK khusus phisik tahun anggaran 2021 bidang air minum- arah kebijakannya :

1. Mewujudkan percepatan pembangunan air minum RPJMN 2O2O-2O24 dan Major Project Pembangunan Akses Air Minum Perpipaan 10 Juta Sambungan Rumah (SR), mendukung pemulihan ekonomi pasca dampak COVID-19, mendukung program percepatan penurLlnan kematian ibu dan stunting, serta penanggulangan kemiskinan.

 2. Mewujudkan akses layanan air minum yang layak, aman, dan berkelanjutan sesuai target Sustainable Deuelopment Goals (SDGs) Goa|6.1.1.

3. Pembangunan akses air minum dilakukan dengan memprioritaskan pemanfaatan kapasitas Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terbangun (idle capacity) sebelum dilakukan pembangunan sistem baru, pembangunan SPAM bagi daerah yang belum memiliki sistem, dan peningkatarr SPAM, serta dilakukan berdasarkan pada Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM).

Pintu dan perpipaan proyek air minum Desa Karangampel Kaliwungu Kudus

Sedang tujuan dan sasaran Tercapainya 93,8 persen akses air minum layak, melalui 25,4 persen jaringan perpipaan dan 69,18 persen bukan jaringan perpipaan serta 8,4 persen  Rumah Tangga yang menempati hunian dengan akses air minum aman.(Sup)

Komentar

Lebih baru Lebih lama