Arak-arakan Obor dan Air Berkah dari Candi Mendut ke Boro

Para biksu dan umat Buddha mengarak api dharma dan air berkah Waisak 2566 BE dari Candi Mendut ke Candi Borobudur pada Senin (16/5/2022). (ANTARA/Heru Suyitno)

Magelang, Berita Moeria (Bemo)- Hari Waisak 2022, atau 2566 Buddhis Era (BE), dipusatkan di Candi Borobudur  Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Jawa Tengah, Senin ( 16/5/2022)_. Antara lain ditandai dengan  arak-arakan umat Budha dari Candi Mendut Desa Mendut Kota Mungkid  menuju  Candi Borobudur  yang berjarak tiga kilometer.

Candi Borobudur yang tingginya 42 meter  dengan luas dasar  123 x 123 meter ini dibangun pada tahun 770 – 825 Masehi dan Candi Mendut dibangun  sekitar tahun 824 Masehi.

Adapun tema perayaan Waisak tahun ini adalah jalan kebijaksanaan menuju kebahagiaan sejati. Selain itu, perayaan Waisak 2022 juga masih dalam kondisi terbatas.

Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) S. Hartati Murdaya dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melepas peserta arak-arakan untuk mengiringi obor api dharma dan air berkah Tri Suci Waisak 2566 BE.

Api dharma  diambil dari  sumber api abadi Mrapen Desa Manggarmas Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan ,  Sabtu 14 Mei 2022 . Sedang  air berkah diambil dari Umbul Jumprit  Minggu 15 Mei 2022.  Terletak di lereng Gunung Sindoro, Desa Tegalrejo, sekitar 26 kilometer barat laut ibukota Kabupaten Temanggung, Mata air itu berada di bawah sebuah gua, dinaungi pohon besar yang teduh dan tidak pernah kering meski di musim kemarau panjang

Ganjar menyapa peserta arak-arakan yang datang dari berbagai daerah di Indonesia dan menyaksikan warga menonton arak-arakan di kanan kiri jalan."Mudah-mudahan ini bagian dari semangat untuk bisa kembali setelah dua tahun terpuruk tidak kemana-mana karena pandemi COVID-19, Kami berharap pada perayaan Waisak ini pokoknya semua bahagia," ujarnya.

Koordinator Perayaan Waisak 2566 BE di Borobudur, Ketua II Walubi Jawa Tengah Tanto Soegito Harsono, bersyukur perayaan Waisak bisa kembali digelar di Borobudur tahun ini."Dua kali kami absen melakukan Waisak di Borobudur, ini pertama kali. Kami sangat bersyukur sekali pandemi cepat berlalu sehingga umat Buddha bisa dengan suka cita merayakan Waisak, yang merupakan hari penting bagi umat Buddha, di Borobudur walaupun masih dalam skala terbatas, Sedang detik-detik perayaan Waisak berlangsung di halaman Candi Borobudur pada pukul 11.13.46 WIB dan akan ditutup dengan pelepasan lampion Senin malam ini ujarnya kepada Antara.

6.000 botol air berkah

Sebanyak 6.000 botol air berkah untuk perayaan Waisak 2566 BE di Candi Borobudur  diambil dari Umbul Jumprit di Desa Tegalrejo, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.” Kemudian di bawa ke Candi Mendut untuk disakralkan dan  bisa dimanfaatkan siapa saja dalam perayaan Waisak di Borobudur," kata Ketua II DPD Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Jawa Tengah yang juga Koordinator Waisak 2566 BE Tanto Soegito Harsono .

Pada ritual pengambilan air berkah di Umbul Jumprit dilakukan oleh para biksu dari sejumlah sangha secara bergantian. Sebelumnya mereka melakukan puja bakti bersama umat Buddha di altar Umbul Jumprit.Bante

 Kamsai Sumano Mahathera mengatakan pengambilan air berkah dilakukan setiap tahun dalam rangkaian Tri Suci Waisak."Air itu sifatnya dingin, air itu sifatnya bersih, maka kehidupan sehari-hari menggunakan air. Tubuh banyak air sehingga bisa sehat, selamat . Air suci di sini juga didoakan supaya ini dukungan air bersih dalam tubuh dan juga Hari Waisak adalah hari suci. Jadi dua suci itu adalah alami dan Sang Buddha orang yang suci. Terdapat kesucian maka air dalam tubuh kita juga sehat, kalau air kebijaksanaan juga menjadi air suci," katanya.

Sejumlah biksu melakukan ritual pengambilan air di Umbul Jumprit di Desa Tegalrejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. ANTARA/Heru Suyitno

          Waisak

           Mengutip dari situs Britannica, kata Waisak berasal dari bahasa Sansekerta Waishakha, Pali Vesakha. Hari Waisak juga untuk memperingati kelahiran, pencerahan, dan kematian Sang Buddha, Siddharta Gautama.

Dan berdasarkan situs History, Gautama lahir dalam keluarga kaya sebagai pangeran di Nepal. Meskipun hidupnya serba mudah, Gautama tergerak untuk membantu orang-orang yang kesusahan. Umat Buddha percaya Gautama menemukan pencerahan saat bermeditasi di bawah pohon Bodhi.

Dia menghabiskan sisa hidupnya untuk mengajar orang lain tentang bagaimana mencapai keadaan spiritual hidup. Kepercayaan Buddha paling menonjol di Asia Timur dan Tenggara, tetapi banyak berkembang di bagian Barat.

Perayaan Waisak tidak lepas dari Trisuci Waisak, yaitu peristiwa penting yang melatarbelakangi perayaan Hari Waisak.. Mengutip situs Kemenag, trisuci Waisak merupakan hari suci yang dirayakan seluruh umat Buddha di dunia untuk memperingati 3 peristiwa penting,

Pertama : Lahirnya pangeran Siddharta (calon Buddha) di Taman Lumbini pada tahun 623 SM (sebelum masehi). Kedua : Pangeran Siddharta mencapai penerangan agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodh Gaya) pada usia 35 tahun di tahun 588 SM. Dan ketiga : Buddha Gautama parinibbana (wafat) di Kusinara pada usia 80 tahun di tahun 543 SM.(Sup)

Komentar

Lebih baru Lebih lama