Kudus,
Berita Moeria – Warung Makan Sedekah yang terletak di tepi Jalan Sunan Kudus. Atau sekitar 50 meter
sebelah barat Jembatan Kali Gelis- sisi selatan. Dibuka sejak lebih dari dua
tahun terakhir.
Ditandai
dengan sebuah papan nama dengan tulisan menggelitik. Non politik, non pujian. Hanya mencari ridho Allah. Untuk fakir
miskin-dhuafa. Kami memberi makan kepadamu hanya untuk mendambakan ridho Allah.
Allah tak mengharapkan balasanmu. Tidak
pula menginginkan ucapan terimakasih darimu.
(Al Quran 76 An Insan 9).
Menurut Bosnia
( nama yang ada di baju warna
kebiruan, bukan nama sebenarnya), pria
paruh baya yang sempat beberapa kali bertemu dengan Berita Moeria, Warung Makan Sedekah ini didukung sejumlah wong kudus, yang selalu rutin memberikan
dana. “Kami yang kemudian dipercaya untuk
membelanjakan, memasak menjadi nasi bungkus lengkap dengan lauk pauk dan satu
botol minuman air putih. Lalu kami bagikan kepada siapapun yang lewat di depan
warung. Khususnya warga miskin dan kaum dhuafa. Tapi juga banyak pula dari
kelompok warga lain. Misalnya pengojek”
ujarnya.
Menunya
selalu bergantian dan tetap mentrapkan “ menu empat sehat”. Nasi, telur, sayur
dan air mineral. Kami membuka warung
tersebut setiap hari Kamis dengan jumlah lebih dari 100 bungkus. Khusus untuk
bulan puasa ini, kami buka setiap hari mulai pukul 17.00 WIB. Nasi bungkus yang
kami bagikan itu selalu habis dan sampai sekarang tetap terus berlangsung. Ada
terpikir untuk memberikan bantuan dalam bentuk lain, tapi belum diputuskan
bentuk/macamnya.” tambah Bosnia yang tidak mau memberikan alamat rumahnya.
Beberapa
kali ketemu, tentu Bosnia, ini mengaku lulusan
Akpol- bukan akademi polisi, tapi diplesetkan
akademi polytron- perusahaan elektronik dan kini merambah produsen
sepeda motor listrik. Juga senang “meramal” ketika ngobrol dengan seseorang. Bahkan sering pula
melontarkan ayat ayat dalam sejumlah kitab suci, sehingga menjadikan suasananya
berubah menjadi “ cair”-penuh guyon.(Sup)
Posting Komentar