Membangun Puing Puing Kehancuran Sepakbola di Kudus
Oleh : Suprapto
Kudus, Berita Moeria - Persipura
Jayapura baru saja terdegradasi. Dari Liga 1 ke Liga 2.
Tidak hanya warga Papua yang menangis. Tapi banyak pula pecinta sepakbola tanah
air ikut sedih. Sebab selain beberapa kali menorehkan prestasi di tingkat
nasional, bumi cenderawasih ini
selalu melahirkan talenta talenta bola sejak Liga Indonesia kali pertama
bergulir pada 1994/1995.
Salah
satu penyebabnya, adalah kesulitan dana
pada awal kompetisi. Hanya hanya
bersumber dari perusahaan tambang emas yang ada di sana.
Pemerintah
Jayapura, tokoh masyarakat, tokoh bola, mantan pemain, menjadikan terjungkalnya Mutiara Hitam, dijadikan momentum
untuk secepatnya melakukan berbagai pembenahan.
Dan
ketika dikaitkan persepak-bolaan – Persatuan sepakbola kudus (Persiku) berada
di titik nadir- titik terendah sejak kali
pertama berada di elit sepakbola nasional 1998/1999. Setelah hanya menduduki
jurukunci babak awal kompetisi Liga 3 tingkat Jawa Tengah, makala “Sepakbola di Kota Kretek masih bisa
dibangun ulang. Tentu dengan berbagai syarat yang harus dipenuhi. Dan kebetulan
sekarang ada “panggung”, yaitu Pekan olahraga provinsi (Porprov) Jawa Tengah ke
16 tahun 2022,” ujar Widjiono, salah satu pelatih Porprov “ dalam perbincangan
dengan Berita Moeria (Bemo), Senin (4/4/2022).
Porprov
meski levelnya Jawa Tengah bisa dijadikan sarana untuk meraih prestasi yang
lebih tinggi lagi.”Sebab, ketika kita
bisa menjuarai maka akan menjadi wakil dari provinsi untuk meniti tangga yang
lebih tinggi lagi, yaitu pekan olah raga nasional (PON). Apalagi jika di PON
kita juga berprestasi.” tambahnya.
Oleh
karena itu, di bawah pelatih kepala Hidayat, tim sepakbola Porprov Kudus , ini
sejak beberapa pekan terakhir sudah menjalani latihan di Stadion Wergu
Wetan. Yang berlangsung empat kali dalam
seminggu dan sudah ujicoba dengan klub lokal Kudus.
Khusus
selama bulan puasa, tim yang berjumlah
sekitar 30 orang, tetap berlatih setiap
Rabu, Jumat dan Kamis. Selain Hidayat, Widji dan Agus Santiko, nampak pula
pelatih phisik Noor Rachmat, pelatih
kiper Kiswoyo. Semua pemain- sesuai
ketentuan harus ber kartu tanda penduduk (KTP) Kudus. Sedang
kami jajaran pelatih sebagian besar mantan pemain Persiku. Komposisi ini menjadi salah satu ikatan yang cukup kuat
untuk terbentuknya sebuah tim yang solid. Apalagi ditunjang dengan manajer Porprov, mas Didik,” tegasnya.
Peran
Didik termasuk vital. Bahkan bisa menjadi kunci untuk memenangi laga. Atau sebaliknya menjadi sumber petaka
saat timnya jeblok. Dari informasi yang dikumpulkan Bemo, semua kebutuhan tim dari yang normatif hingga kebutuhan
lainnya sudah tercukupi semuanya. Ibaratnya tinggal
mancal.
Oleh karena itu , maka tahapan program latihan bisa dilakukan lebih leluasa. Tidak
tergesa gesa dan capaiannya lebih optimal. Kami belum mengetahui kapan jadwal tandingnya dimulai.Ancar ancar Juni
– Juli. Melalui tahapan dan terbagi dalam beberapa grup.Setelah itu baru
bertanding di Jepara.Memang lebih baik mempersiapkan lebih awal,” tambahnya.
Dan mengingat
jadwal pertandingan belum ada, maka Widjiono belum bisa mengkalkulasi tim-tim mana yang dianggap kuat. Hanya saja
dipastikan masing masing kabupaten/kota di Jawa Tengah akan menampilkan tim
terbaiknya. Mengingat sepakbola adalah cabang olahraga terpopuler. Ibaratnya
boleh saja cabang olahraga lainnya kalah, tapi sepakbola harus menang.(Sup).
Posting Komentar