Kesulitan Dana, SMP 2 Jekulo Minta Kepada Orang Tua Murid

Sulaeman - Kepala Sekolah SMP 2 Jekulo Kudus

Kudus, Berita Moeria-Akibat kesulitan dana,Kepala Sekolah (Kasek) SMP 2 Negeri Jekulo Kabupaten Kudus, Sulaeman, terpaksa meminta bantuan kepada segenap orang tua/wali murid. Dengan nominal Rp 500.000/ siswa, sehingga jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah. Dan menurut sejumlah orang tua/wali murid,  cara “pemungutannya” dianggap tidak transparan serta melalui prosedur yang benar. Bahkan ada salah satu orang tua murid yang berani memprotes dan akhirnya pihak sekolah mengembalikan uang yang terlanjur sudah sudah “disetorkan”.

            Sulaeman yang  ditemui Berita Moeria (Bemo) di ruang kerjanya, Jumat ( 8/4/2022)  membenarkan tentang permintaan bantuan tersebut. Namun sudah melalui prosedur, yaitu lewat komite sekolah maupun orang tua/wali murid. “Dana yang masuk sekitar sepertiganya. Itu pun tidak seluruhnya  memberikan Rp 500.000. Sesuai kemampuan masing masing orang tua/wali murid. Saya tidak memaksa” ujarnya.

            Namun dia tidak menjelaskan secara rinci berapa uang yang telah diterima. Hanya saja disebutkan jumlah murid SMP 2 Jekulo saat ini sekitar 700 orang. Dan saat ini belum melakukan kegiatan pembangunan . Saya memang butuh dana untuk membeli komputer dan peninggian lapangan basket. Ini cukup mendesak. Sementara dana dari pemerintah belum/tidak ada”tambahnya.

Sebagian siswa SMP 2 Jekulo di ruang komputer.

            Sulaeman kemudin mengajak Bemo ke tiga ruang-lokal yang berada di lantai dua. Dua lokal terkunci dan banyak ditemukan komputer yang tidak berfungsi, karena rusak sejak tidak dilaksanakannya   pembelajaran tatap muka, akibat Covid-19. Sekarang proses belajar dan mengajar sudah tatap muka kembali. Tapi karena banyak peralatan yang rusak, maka satu ruang yang bisa diperasikan. Jadi harus bergantian.

            Setelah melihat lantai dua, kemudian dilanjutkan melihat dari dekat lapangan basket yang berlantai semen.  Menurut Sulaeman, lapangan ini setiap musim hujan praktis selalu “terendam” banjir. Sehingga, ia berniat untuk meninggikan lagi sekitar 10 centimeter. “Jadi dana yang akan kami peroleh dari orang tua /wali murid tersebut untuk membiayi pembelian komputer dan peninggian lapangan basket” tegasnya.

Lapangan sepak bola di komplek SMP 2 Jekulo 

            Kemudian beranjak menuju lapangan sepakbola yang berada di sisi utara. Di lokasi ini juga terlihat sebuah bangunan terbuka- semacam aula dan  pada hari Jumat (8/4/2022) dimanfaatkan  untuk kegiatan para siswa dengan duduk lesehan.

            Menurut Sulaeman, kondisi lapangan sepakbola  juga menjadi langganan genangan air (banjir). Pihak sekolah sebenarnya bermaksud untuk mengoptimalkan lapangan itu menjadi sebuah lapangan bola yang memenuhi syarat. Sekaligus dilengkapi /fasilitas untuk olahraga atletik. Misalnya lintasan untuk lari.Ini akan menjadikan siswa kami juga mampu berprestasi di bidang olahraga. Hanya saja karena kemampun sekolah dan belum adanya perhatian-bantuan dari dinas pendidikan/pemkab Kudus, maka sampai saat ini kami tidak bisa berbuat banyak” keluh Kepala Sekolah yang nampak kurang sigap saat menerima kedatangan tamu.(Sup)

1 Komentar

  1. Saya turut prehatin, atas pungutan uang yang dibebankan kepada wali murid, disaat ekonomi lagi sulit karena dampak pandemi covid - 19...

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama