Kudus,
Berita Moeria (Bemo)- Peringatan Hari Kartini,
Kamis 21 April 2022 yang berlangsung di seluruh penjuru
kota/kabupaten/provinsi di Indonesia berlangsung meriah.Presiden Joko
Widodo dalam akun Twitter @jokowi : "Setiap
zaman di sepanjang sejarahnya, Indonesia selalu melahirkan perempuan-perempuan
yang tangguh, berpengaruh, dan menjadi inspirasi. Mereka mengambil peran di
semua palagan pengabdian yang membuat bangsa besar ini tetap tegak dan
melangkah maju.".
Sedang Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan
"Sampai kapanpun perjuangan Kartini tetap relevan dan akan selalu
dilakukan. Perempuan bisa belajar dan menempati posisi apa saja seperti Halnya
lelaki. Selamat Hari Kartini.".
Lalu menurut mantan Menteri Kelautan dan Perikanan,
Susi Pudjiatuti memberikan “tip” jadi Kartini
Baru : Terus berkarya dan berkarir. Tidak perlu merasa takut dan khawatir.Kerja
keras. Konsisten, Integritas dan Tidak boleh ada
diskriminasi dan membeda-bedakan.
Adapun peringatan di kota kelahiran
Raden Ajeng (RA) Kartini di Jepara
antara lain ditandai dengan pasar murah yang “diserbu” ribuan perempuan. Mereka
antri sejak pukul 07.00. Padahal acara yang digelar di pusat perbelanjaan baru
dibuka pukul 09.00. Barang sudah dikemas dalam satu paket dan harganya jauh di
bawah harga pasaran umum.
Sedang di seputar pendopo –rumah dinas
bupati digelar belajar-praktek membatik untuk kaum perempuan muda dan pameran
foto sejarah hidup dan perjuangan RA
Kartini.
Di Kudus, seusai apel yang diikuti sebagian besar perempuan dan
dipimpin isteri Bupati Kudus Mawar Hartpo, dilanjutkan dengan bazar Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM) di komplek pendopo kabupaten.
Di Rembang, acara peringatan sudah
berlangsung sejak 15 Maret dan baru akan berakhir pada 30 April. Dengan
menampilkan 24 kegiatan. Antara lain Lomba Penjor yang dipusatkan di Alun Alun
Kota Rembang. Dan tentu saja nyekar di makam RA Kartini di Mantingan jelang
perbatasn dengan Kabupaten Blora.
Di Jogjakarta : antara lain ditandai dengan
peragaan busana yang diikuti puluhan perempuan buruh gendong dan panggul
di Pasar Beringharjo. Mereka tampil apa
adanya. Antara lain hanya dengan bersandal jepit. Sebagian juga sudah berusia
60 – 80 tahun.(dari berbagai sumber/Sup)
Posting Komentar