Dua Perempuan Cantik di Warung Mbak Atik

Warung makan Mbak Atik di desa Tanjungkarang Jekulo Kudus

Kudus,Berita Moeria – Dua perempuan cantik,kakak beradik Atik dan Marshanda, siap melayani para tamu yang berkunjung ke warung makannya. Sebuah warung makan yang bernama warung makan Mbak Atik. Terletak di tepi jalan yang menghubungkan perempatan jalan / SPBU Karawang Jekulo dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo- bendung Logung Kudus.

            Warungnya sederhana. Di dalam warung, selain sebuah meja, juga terdapat tiga setel kursi dan sebuah dapur. Lalu di bagian luar juga ada dua  setel kursi panjang. Kemudian terlihat  selembar selembar “spanduk”  warna dasar kekuningan bertuliskan : Warung Makan Mbak Atik. Menu Lodeh, Pecel, Rames, Mangut, Sop, Bening, Asem Asem.  Dan aneka jenis minuman.

            Saat Berita Moeria (Bemo) mampir di warung kopi yang berada di tepi jalan Selasa siang ( 12/4/2022) di dalam sudah ada  empat orang. Kemudian masuk tiga orang lagi.Ngunjukipun lan dhaharipun menapa Pak, tanya dua diantara perempuan dengan nada rampah sembari tersenyum manis.

Dua bersaudara Atik-Marshanda

            Dua perempuan itu, satu di antaranya mengaku bernama Mbak Atik, sesuai nama warung. Memakai kerudung dan mengenakan baju  berwarna kebiruan. “Saya anak ke tiga dari lima bersaudara. Ini adik saya, Marshanda. Saya berdua yang mengelola warung makan ini sejak dua tahun terakhir,” tuturnya.

            Sedang Marshanda, yang sebagian rambutnya dicat, mengenakan baju pendek dengan warna cerah. Agak malu malu ketika  menjawab sejumlah pertanyaan  yang diajukan  Bemo.”Kopinya enak. Saya bisa nempil nggak?.

Itu kopi hitam seperti yang ada di bungkusan. Hanya ditambah gula. Mungkin karena tangan adik saya, sehingga rasa kopi itu berubah menjadi enak. Ha ha,” jawab Atik sang kakak .

            Dia menambahkan pada saat membuka usaha bertepatan dengan masih banyaknya kasus Covid-19, sehingga jumlah warungnya sedikit sepi dari pengunjung/pembeli/pelanggan. “Sekarang sudah mulai ramai kembali. Selain warga desa, pelanggan kami juga dari para karyawan perusahaan penggilingan batu, pasir dan tamu lainnya. Dengan  omzet sekitar Rp 1 juta/ hari. Yaitu sejak pagi hingga sore.Sebenarnya tidak ada menu makan dan minum yang istimewa. Kami hanya berusaha untuk melayani dan memberikan sajian yang terbaik dari tangan kami berdua. Terimakasih”  tambah Mbak Atik.

Marshanda salah satu pengelola warung Mbak Atik

            Diakui atau tidak, dua kakak beradik berwajah cantik ini juga menjadi daya tarik sendiri bagi pelanggannya, yang sebagian besar pria dari berbagai kelompok umur. Tidak hanya yang bermobil, naik motor, tapi yang naik sepeda dan jalan kaki pun  mampir ke Warung Mbak Atik.(Sup)

Komentar

Lebih baru Lebih lama