Kudus,Berita Moeria- Sebanyak 51.847 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Kudus, secara bertahap menerima bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng dan “sembako”. Mulai Selasa – Kamis ( 12- 28/4/2022).
Setiap
KPM menerima Rp 500.000,- dengan rincian : BLT minyak goreng untuk
Bulan April, Mei dan Juni ( atau Rp
300.000). Lalu BLT “sembako” bagian bulan Mei sebesar Rp 200.000,-.
Hanya
saja banyak warga penerima BLT tersebut yang
tidak mengetahui persis rinciannya seperti apa, sehingga muncul berbagai
bentuk komentar. Begitu pula hampir di setiap desa ditemukan oknum yang mengaku
KPM ( maaf sebagai warga miskin), padahal dia tergolong warga mampu. Akibatnya
dalam penerimaaan BLT tersebut tidak ibaratnya “tidak satu suara bulat”.
Pengamat
kebijakan publik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Dr.
Slamet Rosyadi mengatakan kepada Antara, Jumat ( 15/4/2022) program BLT minyak
goreng akan dapat meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan harga
komoditas tersebut."Program BLT ini
tentu saja akan meringankan beban masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan minyak
goreng," katanya .
Karena itu,
menurut pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsoed itu,
program BLT minyak goreng perlu diapresiasi sebagai salah satu bentuk respons
cepat dari pemerintah pusat.
Berdasarkan
pengamatan Berita Moeria, di Balai
Desa Mejobo Kecamatan Mejobo (Kudus),
berlangsung pembagian BLT minyak goreng dan BLT sembako, untuk warga
Desa Mejob dan Desa Kirig. Mereka sudah berdatangan di Balai desa sejak Jumat
siang sekitar pukul 13.00. Namun pelaksanaan pembayaran yang dilakukan sejumlah
karyawan Kantor Pos Kudus baru dibuka menjelang pukul 15.00.
Penerima BLT
tersebut harus memperlihatkan surat undangan, foto copy kartu keluarga dan kartu /surat mengenai telah divaksin minimal dua kali. Sebagian
penerima BLT duduk di atas kursi, sebagian lagi memilih lesehan di dalam dan di
luar balai desa. Dua petugas keamanan desa tampak “melayani” warga yang umumnya
mengendarai motor. Sedang di pintu gerbang nampak sebuah kardus tempat sumbangan sukarela dari warga
yang hadir. Sebagian besar nampak menggunakan masker, meski duduk mereka nyaris
epet-epetan.(Sup)
Posting Komentar