514 Kios Lantai 3 Pasar Kliwon Mangkrak

komplek kantor pasar Kliwon Kudus di lantai tiga

Kudus, Berita MoeriaSudah sejak tujuh tahun terakhir, sekita 514 kios yang berada di lantai tiga Pasar Kliwon Kudus mangkrak. Kecuali bekas kantor pemasaran PT Karsa Bayu Bangun Perkasa (KBBP) yang berada di lokasi ini, sejak beberapa bulan terakhir sudah “diambil alih” menjadi Kantor Pasar Kliwon yang semula berada  lantai bawah bagian timur-utara pasar.

Langit langit (plafon) yang semula banyak jebol, kini sudah diganti baru. Setiap hari jam kerja selain karyawan Dinas Perdagangan, kantor baru ini juga  disibukkan ke luar masuknya para pedagang yang mengurus berbagai ragam keperluan.

Sedang  sejumlah motor milik karyawan dan milik pedagang nampak diparkir di sela sela deretan kios.  Masuknya motor motor tersebut diduga dari lokasi parkir berlantai tiga di sisi barat pasar. Dan sebenarnya  dilarang parkir di dalam/komplek kios. Lalu ekskalator atau tangga berjalan yang menghubungkan lantai satu ke lantai dua dan lantai tiga macet total - alias tidak berfungsi.

Menurut Kepala/ Koordinator Pasar Kliwon Kudus Sugito,  seluruh  pedagang  di lantai tiga semua sudah memiliki surat  ijin pendasaran (SIP) “ Namun sejak tahun 2016 mereka belum mengajukan  perjanjian sewa dengan pemerintah daerah. Sedang ,  kios yang selama ini  selama ini kosong tidak dimanfaatkan  untuk gudang atau penyimpanan barang, ujarnya pada 5 Mei 2021. Sugito sejak beberapa bulan terakhir digantikan Kadari, karena pensiun.

Salah satu sudut pasar Kliwon Kudus per Rabu 13 April 2022

Sebenarnya Kamar dagang dan industri/Kadin Kudus yang telah mengajukan proposal untuk menangani lantai tiga. Tapi sampai sekarang tidak diketahui nasib proposal tersebut apakah sudah sampai ke tangan Bupati Kudus Hartopo atau masih disimpan dalam laci di Kantor Dinas Perdagangan Kudus

Dan jauh sebelumnya  guna “menghidupkan “ lantai tiga Pasar Kliwon supaya diminati pedagang dan khususnya pengunjung , Dinas Perdagangan sempat menghadirkan sejumlah artis ibukota ke Pasar Kliwon pada 3 Maret 2016.

               Sedang menurut San Tok Sin salah satu anggota Tim Amanat Rakyat Kudus (TARK) 20212,  terhitung 2016 seluruh bangunan dan kios lantai 3 (tiga) beralih sepenuhnya dari PT  Karsa Bayu Bangun Perkasa (KBBP) kepada Pemerintah Kabupaten  (Pemkab) Kudus/ Dinas Perdagangan. “ Seharusnya mangkraknya lantai tiga tersebut menjadi tanggung jawab penuh Pemkab/ Dinas Pasar. Tapi nampaknya kebingungan  mencari  jalan keluarnya ” tuturnya.

               Selain itu berdasarkan catatan Tim Amanat Rakyat Kudus 2012,  jumlah kios yang akan dibangun PT Timur Jaya Indah (TJI) di lantai III Pasar Kliwon sebanyak 514 unit dan bila terjual semua akan menghasilkan dana segar Rp 13 miliar. “Namun terhenti ditengah jalan, karena   penanggung jawab  PT TJI menghilang dan terus diburu Polres Kudus. Setelah dilaporkan  para pedagang atas tuduhan  ingkar janji dan penipuan. PT TJI itu sendiri “berani” beroperasi, karena seijin dari pemilik PT KBBP, Susilo Handoko.Saat itu kios yang telah terjual mencapai 153 unit dengan perolehan uang sekitar Rp 3,7 miliar,” ujarnya.

               Setelah sempat tidak terurus karena sebagian Pasar Kliwon terbakar pada 20 September 2011, maka sekitar dua –tiga bulan terakhir diam-diam PT KBBP membongkar  semua kios di lantai III tersebut dan membangun ulang dengan bahan baku yang lebih terjamin jika terjadi kebakaran. Yaitu dengan mengganti bahan baku kayu dengan alumunium.

Kondisi parkir pasar Kliwon Kudus

               Sedang Pasar Kliwon Baru itu sendiri diresmikan  Gubernur Jawa Tengah Soewardi , 26 Desember 1996 , yang  menelan biaya Rp 20.106.897.000. Bangunan terdiri tiga lantai. Lantai I seluas 27.698 meter persegi, lantai II ( 26.810 meter persegi) dan lantai III ( 5.402 meter persegi).  Bangunan dirancang bertahan hingga 40 tahun. Sedang   pembangunannya dilaksanakan  PT Karsa Bayu Bangun Perkasa (Semarang) dengan  sistem kompensasi selama 20 tahun atau  berakhir pada  Juni 2016.

Pada posisi Rabu ( 13/4/2022) tercatat 2.500 orang pedagang, yang menempati  36 rumah dan toko (ruko), 863 kios dan 1.356 los. Mereka dikenakan sewa kios Rp 500,-/meter persegi/hari dan Rp 250,-/meter persegi/hari  untuk sewa los.(sup)

              

 

                

Komentar

Lebih baru Lebih lama