14 Keping Uang Logam Jaman Belanda Ditemukan di Kudus

Sancaka Dwi Supani - Sejarawan Memperlihatkan 12 Keping Uang Kuno yang Ditemukan Warga Loram Wetan Kudus

Kudus, Berita Moeria - Sebanyak 14 keping uang logam perak dan kuningan buatan tahun 1921 – 1930 ditemukan Daryati (60) warga Desa Loram Wetan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Empat keping diantaranya di bagian tengahnya berlubang . Ada tulisan Jawa dan Arab ( 1921). Sedang selebihnya terlihat gambar dan tulisan Wihelmina (Ratu Belanda).

Uang Logam Buatan Tahun 1921-1930

Uang jaman penjajah Belanda tersebut telah diserahkan sejarawan, sekaligus anggota Ahli Arkeologi Indonesia (AAI) Sancaka Dwi Supani. "Ketika diserahkan kepada saya akhir bulan Februari 2022, kondisi uang logam tersebut kotor dan sulit membaca tulisan dan gambar yang ada di mata uang. Lalu saya bersihkan dengan air. Setelah bersih saya sikat dengan cairan khusus, lalu saya menggunakan kaca pembesar sehingga terlihat detil tulisan dan gambarnya. Saat ini untuk sementara masih saya simpan” ujar pria bertubuh gemuk pendek yang baru saja dilantik sebagai  seketraris dinas (Sekdin) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Kudus di ruang kerjanya Selasa (15/3/2022).

            Dengan ditemukannya uang logam tersebut, maka setidaknya sudah dua kali terjadi penemuan uang logam kuno. Kali pertama  menjelang akhir 1980 atau awal 1980 dalam jumlah banyak  di seputar sungai Wulan wilayah Kecamatan Undaan dan telah diserahkan- disimpan di museum Jawa Tengah, Ronggowarsito  Semarang.

            Menurut Supani, sungai bermuara di  Laut Jawa wilayah Kabupaten Pati, Demak dan Jepara,  sempat menjadi salah satu urat nadi perjalanan perdagangan antar bangsa. “Saat itu  sebagian wilayah Kecamatan Undaan dan Jati  (Kudus) masih berupa pantai. Lalu di Desa Tanjungkarang Jati menjadi salah satu pusat pendaratan bagi para pedagang/saudagar dari Gujarat India dan Eropa, Sebagian yang diperdagangkan adalah aneka jenis rempah rempah” tambahnya.

14 Keping Uang Logan dan Ciri-cirinya

            Selanjutnya ia menuturkan, peradaran uang logam terjadi di jaman Verenigde Oostindiche Compagine (VOC) atau Persekutuan Perusahaan Hindia Timur atau kongsi dagang  antara tahun 1602- 1779. Sedang kedatangan Belanda di Indonesia sendiri  sejak tahun 1596 dengan menumpang empat kapal yang dipimpin Van Houtman.Sedang pemerintahan Kabupaten Kudus kali pertama dibentuk pada tahun 1918.

            Sedang di sejumlah wilayah di Indonesia juga memiliki mata uang tersendiri. Seperti di Aceh, Jambi, Banten, Tapanuli dan sebagainya.  Sedang sebagian besar masih mentrapkan sistem barter- tukar menukar barang. “Saat Jepang berkuasa di Indonesia ( 1942-1945) pemerintahan ini menggunakan tiga jenis uang. Yaitu De Japanesche regeering dengan satuan Golden. Dai Nippon trikoku seishu dan uang pemerintahan Dai Nippon dengan satuau rupiah. Setelah Indonesia merdeka pemerintah membuat Oeang Republik Indonesia.Sedang pidato pengumuman penggunaan ORI dilakukan Wakil Presiden Moch Hatta,” jelas Sancaka Dwi Supani.

            Sedang menurut Wikipedia: uang logam “jaman Belanda “  adalah sebagai berikut:

Nilai

Nama lain

Sejak

Sampai

½ sen

Peser

1856

1945

1 sen

-

1855

1945

2½ sen

Benggol/Gobang

1856

1945

5 sen atau 1/20 gulden

Ketip/Kelip

1854

1922

1/10 gulden

Picis

1854

1945

¼ gulden

Uang/Talen

1826

1945

½ gulden

-

1826

1834

1 gulden

Perak

1821

1945

2½ gulden atau 3 gulden

Perak

1818

1945

((S(Sup)

Komentar

Lebih baru Lebih lama