Ribuan Peziarah Datangi Makam Sunan Kudus Kudus


Situasi Peziarah di Depan Komplek Masjid Menara Kudus

Kudus, Berita Moeria - Sepanjang Minggu dinihari hingga Minggu ( 13/3/2022) pukul 14.30 WIB, sudah tercatat 115 unit armada bus yang tiba secara bertahap di terminal wisata Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus.

            Setiap bus yang rata rata membawa 40 penumpang atau totalnya sekitar  4.600 orang dan umumnya peziarah dari berbagai kota /kabupaten di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur ini, selanjutnya berziarah ke komplek Menara Masjid Makam Sunan Kudus (M3SK) yang berjarak hanya sekitar 600-750 meter dari terminal.

            Jumlah bus yang lumayan banyak dan menampilkan sosok gagah, indah dan mentereng ini,  mampu menarik perhatian warga. Apalagi sebagian besar armada tersebut melewati sejumlah ruas jalan di Kabupaten Kudus- terutama rute ziarah Bakalan Krapyak- M3SK- Masjid Makam Sunan Muria di Colo Dawe.

            Jumlah tersebut masih bertambah, karena sebagian peziarah menggunakan mobil pribadi dan bus mini (Elf), yang diparkir sejak perempatan Jember/Jalan Sunan Kudus ke timur hingga mendekati jembatan Kali Gelis. Sebagian lagi diparkir sejak perempatan Menara ke selatan hingga perempatan jalan seputar Kiai Telingsing. Sebagian kecil lainya – karena arealnya sempit diparkir di depan kelenteng Hok Ling Bio.

Sejumlah  Peziarah Memilih Jalan Kaki dari Terminal Bakalan Krapyak Hingga Komplek Menara Masjid Makam Sunan Kudus yang Berjarak Sekitar 600-750 meter Saja 

            Menurut sejumlah petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kudus yang berada di terminal Bakalan Krapyak, jumlah bus peziarah  per Minggu (13/3/2022) merupakan yang terbesar-terbanyak sejak masa pandemi Covid-19.

            Jumlah tersebut diprediksi bakal melonjak lagi pada hari Sabtu-Minggu pada minggu ke tiga dan ke empat. Sebab pada bulan April sudah memasuki bulan puasa. Dan setiap bulan puasa komplek M3SK, maupun komplek masjid dan makam Sunan Muria di Desa Colo Dawe Kudus- nyaris tidak ada peziarahnya.

            Menurut pengamatan Berita Moeria (Bemo), meluapnya jumlah peziarah tersebut memunculkan”lautan” sampah. Terutama di seputar  parkir bus/mobil di bagian barat. Peziarah yang tengah istirahat, sambil makan, minum dn membuangnya “bekasnya” yang terdiri kardus dan plastik di lokasi terdekat.

Sampah Plastik dan Kardus yang dibuang sembarangan para peziarah di Komplek Terminal Wisata Bakalan Krapyak Kudus di Manfaatkan Sejumlah Pemulung

            Di lokasi ini jumlah tempat pembuangan sampah (keranjang) hanya beberapa buah saja. Beruntung ada dua orang pemungut sampah yang memanfaatkannya. Namun nampak kewalahan.

            Lalu para pemilik warung yang berada di komplek terminal, hingga pedagang asongan yang menjajakan dagangannya langsung ke tempat pemberhentian bus dan tempat istirahat sementara peziarah, nampak dikerumuni peziarah, sehingga dagangannya laris manis.

            Begitu pula  hampir semua pengojek motor, dokar, bus mini (Elf), angkutan kota,  becak, juga nyaris tidak istirahat untuk antar jemput peziarah Bakalan Krapyak- M3SK. Begitu pula pedagang kaki lima di seputar komplek MSK “Ya hari ini semua yang bekerja di komplek Bakalan Krapyak dan M3SK, memperoleh rejeki  lumayan,’ tutur Suwanto- salah satu pengojek.(Sup)

Komentar

Lebih baru Lebih lama