Padahal sempat menjuarai lomba ternak sapi bibit tingkat Provinsi Tengah 2007
dan tingkat nasional 2009. Dengan populasi 2007 sebanyak 60 ekor dan melejit pada tahun 2009
menjadi 170 ekor. Sedang pada posisi
awal 2014 tinggal sekitar 80 ekor saja.
“Sejak sekitar dua tahun terakhir merosot lagi akibat dipicu Covid-19.
Para peternak terpaksa menjual rojo
koyonya itu untuk menutup biaya
kebutuhan sehari hari. Dan sampai sekarang belum pulih,” ujar Masiran (57)
mantan ketua Gapoktan Sidorejo, yang
ditemui Berita Moeria di rumahnya, Jumat ( 18/3/2022). Sudah lebih dari
setahun pria yang sempat jadi buruh rokok Jambu
Bol Kudus ini terganggu
kesehatannya.
Ia menambahkan : modal pertama
Gapoktan Sidorejo berupa 60 ekor sapi
yang diperoleh dari bantuan kredit lunak pemerintah.“Dengan jumlah peternak
sebanyak 30 orang dan masing-masing mendapat “jatah” dua ekor. Sedang kandang
ternak tempatkan di tanggul sungai atas
ijin dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Serang-Lusi- Juwana
(Seluna).(sekarang berganti nama Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juwana )
Tanpa dipungut biaya.
Sedang menurut data Kecamatan Mejobo
Dalam Angka, yang diterbitkan Badan
Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kudus 2022, jumlah ternak sapi potong di
Desa Temulus tercatat 25 ekor, kerbau 10
ekor, kambing 158 ekor dan domba 619 ekor.
Selain dijual untuk menutup kebutuhan hidup selama pandemi covid-19,
sebagian peternak juga beralih memelihara kambing atau domba. Dari sisi harga
pembelian bibit hingga biaya pakan serta
perawatan jauh lebih murah dibanding jika beternak sapi atau kerbau (budidaya).
Kandang kambing dan domba berada di
samping kanan atau selatan dari kandang sapi milik Gapoktan Sidorejo.
Sedang komplek kandang kambing dan domba lainnya berada beberapa puluh meter
dari lapangan olahraga/sepakbola Desa Temulus.
Pihak Pemerintahan Desa (Pemdes)/ Kepala Desa (Kades) Temulus Suharto,
maupun Dinas Pertanian Kabupaten Kudus belum bisa dikonfirmasi, karena kedua
kantor lembaga pemerintah ini pada setiap hari Jumat “tutup” lebih awal.(Sup)
Posting Komentar