KUDUS, Berita Moeria - Sudah 2 tahun pandemi covid-19 menjadi tamu tak diundang di Kabupaten Kudus. Hal ini menjadi gejolak luar biasa bagi masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Masih belum menemukan titik terang untuk mengusir virus ini sepenuhnya, masyarakat diimbau untuk siap berdampingan dengan covid-19.
Hal ini mulai digemborkan kepada para pengelola tempat wisata di Kota Kretek. Untuk memulihkan kembali perputaran ekonomi di sektor wisata, para pengelola diijinkan kembali untuk membangkitkan bisnis. Dengan catatan, wajib protokol kesehatan ketat.
Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, Mutrikah, menyampaikan, sesuai dengan yang telah tertuang dalam Inbup nomor 8 tahun 2022, destinasi wisata tetap buka tapi dibatasi 50 persen kunjungan.
"Jadi diisi 50 persen dadi kapasitas, jadi kalau sudah penuh nanti pengunjung antri bergantian dulu untuk masuk," katanya.
Menurut penuturannya, pembatasan kunjungan sebanyak 50 persen dinilai lebih longgar dari tahun sebelumnya. Dimana, tahun kemarin, pembatalan kunjungan pada PPKM level 3 ditetapkan sebanyak 20 persen dari kapasitas kunjungan.
"Artinya pemerintah berfikir bahwa seluruh masyarakat diminta untuk bersiap berdampingan dengan covid-19. Dimana kita sudah dua tahun mengalami pandemi ini mau tidak mau mengadakan pemulihan masyarakat sehingga harapan kita kegiatan seni budaya dan pariwisata tetap berjalan," terangnya.
Pembatasan kunjungan ini pun, kata Mutrikah, mesti bisa dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan dengan ketat. Selain 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas), tempat wisata juga diimbau untuk memasang scan barcode Peduli Lindungi.
"Di tempat wisata itu tetap kita kendalikan para pengunjung yang sudah vaksin dengan dibuktikan aplikasi peduli lindungi. Kalau tidak, harus menunjukkan kartu vaksin. Kemudian yang kedua menaati prokes minimal pakai masker," paparnya.
Dia juga meminta agar para pengelola terus memantau sarana dan prasarana yang ada di tempat wisata. Utamanya, yang berkaitan penerapan protokol kesehata. Seperti, tempat cuci tangan dan pengecekan suhu tubuh.
"Sarana dan prasarana angan sampai ada kendala," tandasnya. (*)
Posting Komentar