KUDUS, Berita Moeria - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus bekerja sama dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah SMA/SMK/MA mengadakan kegiatan "Museum Kretek Keliling" yang menyasar siswa-siswi di sekolah.
Ada 9 sekolah yang akan disasar untuk kegiatan Museum Keliling kali ini, terkhusus di tingkat SMA/SMK/MA.
Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Disbudpar Kudus, Yusron, menyampaikan, tujuan digelarnya Musuem Kretek Keliling ini adalah untuk memperkenalkan pada siswa keberadaan, potensi, serta koleksi Museum Kretek.
"Dalam hal ini kita datang ke sekolah sekolah, kita perkenalkan pada siswa, ini kan generasi muda yang akan menggantikan kita," Ujarnya selepas acara sosialisasi Museum Kretek Keliling di SMAN 1 Bae, Rabu (29/9/2021).
Kemudian, pihaknya juga ingin memperkenalkan tokoh kudus yang dulu pernah menjadi sosok fenomenal dalam hal ekonomi di bidang kretek, yaitu Nitisemito.
"Materinya, memperkenalkan sejarah dan koleksi di museum, terus kita sampaikan sampaikan juga hikmahnya bahwa pada zaman dulu kita punya orang yang berjaya dalam ekonomi yaitu Nitisemito," terangnya.
Yusron berharap, setelah adanya kegiatan ini, para siswa bisa lebih mengenal dan mempromosikan adanya Museum Kretek yang hanya dimiliki Kudus. Kemudian, bisa meneruskan pelestarian sejarah kretek. Serta membangkitkan semangat untuk mengejar cita-cita seperti Nitisemito yang bisa membangun hingga mengembangkan usahanya di kancah Internasional.
"Harapannya, untuk adik bisa mengabarkan ke yang lain, pas kuliah bisa mengabarkan ke teman yang luar daerah bahwa Kudus punya museum kretek, yang menyimpan sejarah dan satu-satunya khusus ada di Kudus," tuturnya.
Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Jawa Tengah, Jupriyono, menambahkan, untuk menunjang pembelajaran yang ada di Kudus, kedepannya akan diadakan penelitian sederhana ke museum yang ada di Kudus.
Pihaknya juga akan menggandeng tim Arkeolog dari Disbudpar Kudus. Sehingga pengenalan serta pelestarian sejarah yang ada di Kudus bisa dilakukan secara optimal.
"Sudah ada rencana, nantinya akan ada materi muatan lokal yang akan diajarkan saat kelas X dengan melakukan penelitian arkeologi di museum Kudus. Hal ini, agar museum juga bisa dijadikan sebagai fasilitas edukasi,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Bae Supriyono, sangat mengapresiasi adanya kegiatan Museum Kretek Keliling ini. Katanya, ini merupakan kegiatan pertama oleh Museum Kretek di sekolahnya.
"Ini kegiatan yang positif karena ada kaitannya dengan pembelajaran, karena objek pembelajaran sejarah memang ada di masyarakat dan juga museum. Ini bisa memberikan edukasi kepada anak-anak kami, jadi kami mendukung," ujarnya.
Supriyono menyebut, ada sekitar 36 siswa yang mengikuti kegiatan sosialisasi. Lantaran masih masa pandemi, pihaknya hanya mendatangkan perwakilan saja dari kelas X dan XI. Tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Harapan saya, dengan kondisi seperti ini bisa memberikan motivasi agar anak bisa tau sejarahnya, jangan sampai lupa sejarah," pungkasnya. (*)
Posting Komentar