Tiba di Desa, Puskesmas Wergu Wetan Lakukan Tes Rapid Antigen bagi Pemudik

Kudus, Berita Moeria - Puskesmas Wergu Wetan, Kecamatan Kota, Kudus melakukan tes rapid swab antigen bagi para pemudik yang tiba di Kudus, Jumat (7/05) pagi tadi. Pelaksanaan tes ini sendiri dilangsungkan demi menyekat penyebaran virus covid 19 dari kluster pemudik.

Kepala Puskesma Wergu Wetan, Titi Ampertina, menyebut, sejauh ini, sudah ada 9 pemudik yang di wilayahnya. Meliputi, warga dari Kelurahan Panjunan, Wergu Wetan, Wergu Kulon, dan Mlati Lor. Dan empat desa di antaranya Desa Demaan, Kramat, Mlati Lor, dan Nganguk.

"Hari ini ada 3 pemudik yang di tes, Satu dari warga Kelurahan Wergu Wetan dan dua dari Desa Demaan," ujarnya.

Titi juga menyampaikan, untuk mendapatkan data pemudik itu pihaknya bekerjasama dengan Satgas tim Jogo Tonggo di masing-masing kelurahan dan desa. Dari situlah data pemudik yang telah tiba ke desa atau kelurahan diketahui.

"Setelah didata mereka dijadwalkan menjalani tes ke Puskesmas. Dengan diantar Babinsa dan Babinkamtibmas. Sementara bidan desa mengkondisikan," jelasnya. 

Dari total sembilan pemudik itu delapan telah menjalani tes. Lima pemudik diantaranya telah dites dengan hasil negatif. Sementara satunya tidak menjalani tes karena telah memiliki surat kesehatan dan negatif Covid-19. 

"Sementara hari ini ada tiga yang menjalani tes. Dua dari warga demaan dan satu dari Wergu wetan. Dan semuanya negatif," ungkapnya.

Meskipun menunjukkan hasil negatif, para pemudik akan terus dipantau. Mereka pun tidak dikehendaki untuk melakukan aktivitas di luar rumah.

Sementara bila ditemukan positif dan bergejala maka akan diarahkan untuk menjalani isolasi di RSUD. Apabila tidak bergejala, maka cukup isolasi mandiri di rumah dan rusunawa.

"Untuk ketersediaan alat tes, kita aman, ada sekitar 250," imbuhnya.

Eko Rifki Setiawan, 39, warga RT 3/RW 3 Wergu Wetan menyebut telah mudik tanggal 5/5. Semula dia bekerja di Tangerang. Setelah sampai rumah ada pemberitahuan dari RT dan tim satgas jogo Tonggo untuk melapor.

"Kemudian diberitahu untuk mengikuti tes di puskesmas," jelasnya.

Eko mengaku sebenarnya telah tes saat mudik dari Tangerang dengan hasil negatif. Karena itu itu menjadi syarat perjalanan. Namun surat keterangan itu telah rusak. Sehingga dikenakan wajib tes. 

"Saya pulang sendiri naik bus. Dan saat pulang sudah tes di klinik. Namun karena merasa tak terpakai lagi saya sobek. Ini sampai tanggal 23, tanggal 24 ke Tangerang lagi," ungkapnya.

Komentar

Lebih baru Lebih lama