KUDUS, Berita Moeria – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus (Dispertan Pangan) berupaya mewujudkan Desa Rahtawu sebagai desa percontohan pertanian secara terpadu sesuai potensi. Kali ini berkolaborasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan ( Disnakkeswanjtg) Provinsi Jawa Tengah melaksanakan bimtek Integrated Farming System (IFS).
Kepala Dispertan Pangan Kudus, Catur Sulistiyanto mengatakan, Kawasan Desa Rahtawu Kecamatan Gebog Kudus banyak ditumbuhi tanaman kebun kopi, sehingga menghasilkan banyak limbah kulit kopi paska panen oleh petani. Limbah tersebut, kata Catur, bisa dimanfaatkan untuk pembuatan fermentasi guna menambah mineral untuk pakan ternak setempat. Kemudian, kotoran hewan yang selama ini juga dibuang bisa digunakan sebagai pupuk kandang untuk tanaman kopi.
“Sebagian warga Rahtawu berternak kambing serta sapi, jadi limbah kulit kopi tersebut bisa dimanfaatkan,” paparnya.
Pembuatan pakan ternak yang diajarkan ke para anggota Kelompok ternak LMDH Muria Subur Semliro ini dinamakan UMMB (Urea Molases Multinutrient Block) atau sering disebut dengan permen kambing/sapi. Bahan pembuatannya merupakan campuran dari limbah kulit kopi lembut, urea, mineral, garam dan dolomit. Setelah diaduk bercampur kemuian dicetak seperti permen. Nah, UMMB ini disimpan selama 7 hari dan setelah jadi lalu diberikan agar dapat dijilati oleh hewan ternak.
Manfaat dari Permen Kambing/Sapi ini untuk mengatasi hewan ternak yang kekurangan mineral. Hal ini dapat menurunkan produksi dan produktivitas ternak. Bahkan dapat berakibat fatal karena dapat mengakibatkan kelumpuhan. Ditambah lagi, pola pemeliharaan yang mengandalkan rumput lapangan berperan dalam kurangnya asupan mineral bagi ternak. Sebab sebagaimana diketahui rumput lapangan sangat sedikit mengandung mineral. Sehingga sering ditemukan hewan ternak tiba-tiba ambruk atau keguguran.
“Jadi kegiatan ini saling menunjang antara peternakan sebagai penghasil pupuk, dan tanaman sebagai bahan makanan hewan ternak. Nantinya, ( Pertanian Terpadu) juga sebagai pendukung kawasan wisata juga,” jelas Catur Sulistiyanto. (Kit)
Posting Komentar