KUDUS.
Berita Moeria – Perhatian Pemerintah Kabupaten
Kudus terhadap penanganan banjir terus dilakukan. Terutama memberikan upaya
penanganan banjir dibeberapa wilayah terdampak limpasan akibat meluapnya debit
air sungai. Diantaranya menerjunkan sejumlah mesin pompa air untuk penyedotan
volume air yang merendam persawahan desa Kirig Kecataman Mejobo dan desa
Setrokalangan Kecamatan Kaliwungu Kudus.
Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana
tugas (Plt.) Bupati Kudus H.M. Hartopo didampingi Kepala Dinas Pertanian dan
Pangan Catur Sulistiyo dan Kalakhar BPBD Kudus Budi Waluyo, dan Camat Mejobo
Muhammad Fitriyanto saat meninjau proses penyedotan air banjir di Desa Kirig
Kecamatan Mejobo, Senin (22/2).
"Ini merupakan program kita untuk memberikan kontribusi kepada petani yang terdampak banjir. Bagaimana kita mengupayakan penanggulangan banjir di area persawahan melalui Dispertan dan Pangan. Kita menerjunkan 6 buah pompa untuk menyedot genangan banjir di persawahan yang mencapai 45 hektare di kawasan Mejobo.
Hartopo berharap dengan diterjunkannya 6
buah mesin pompa akan mengurangi volume air yang menggenangi area persawahan
dan pemukiman.
"Semoga cepat surut, dengan
diterjunkanya mesin pompa ini diharapkan dapat mengurangi debit air, mengingat
speed dari mesin pompa ini dapat mencapai 1000 kubik per menit. Selain Disini,
ada 2 mesin pompa lagi digunakan di Setrokalangan untuk menyedot 20 hektare
persawahan yang terendam," jelasnya.
Hartopo menambahkan, yang menjadi permasalahan adalah debit air di sungai Jeratun dan Juwana masih tinggi sehingga dibutuhkan waktu untuk mengalirkan limpasan genangan air.
"Kita alirkan limpasan air ini ke
sungai Jeratun dan sungai Juwana, namun yang jadi kendala adalah debit air
sungai tersebut masih tinggi, tentunya membutuhkan waktu lebih untuk dapat
menampung volume air dari pompa ini sambil kita evaluasi hasilnya,"
ujarnya.
"Semoga intensitas hujan nanti tidak
setinggi kemarin sehingga kita dapat melihat hasil dari upaya yang telah kami
lakukan," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan
Pangan Catur Sulistiyo mengatakan bahwa pemompaan debit air ini merupakan
tindak lanjut dari arahan Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Kudus H.M. Hartopo
sebagai upaya mengurangi debit air yang merendam persawahan.
"Hasil dari koordinasi dan arahan beliau pak Plt.Bupati, kami dari Dispertanpangan bekerjasama dengan BPBD Kudus melakukan pompanisasi yang difokuskan diarea persawahan sebagai upaya untuk mngurangi volume air yang menggenang," jelasnya.
Dirinya menambahkan, target yang diperlukan
untuk memompa area persawahan baik itu di kecamatan mejobo ataupun kecamatan
Kaliwungu kurang lebih 2 pekan.
"Kami targetkan waktu 10 hari untuk
pompanisasi sambil melihat perkembangannya, jika dirasa berhasil akan kami
lanjutkan ke daerah lain, jika kurang berhasil kami akan hentikan sementara
sambil mengevaluasi dampak yang terjadi pada lingkungan," terangnya.
Untuk diketahui, akibat banjir yang melanda
area persawahan, Pemerintah kabupaten Kudus mengupayakan bantuan berupa bantuan
pangan, Pencairan asuransi pertanian, dan Pompanisasi, dan bantuan bibit
tanaman. (Kit)
Posting Komentar