Bemoe (Rabu,2/9/2020)
Sungguh di luar dugaan. Tidak ada sinyal di komplek Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 Satu Atap Undaan, sehingga para siswa dan guru tidak mampu memanfaatkan teknologi yang ada. Khususnya untuk kebutuhan mengajar dan belajar sistem jarak jauh pada masa pagebluk Covid-19.
Padahal Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, memperbolehkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) dipergunakan untuk membeli pulsa para guru dan siswa. Bahkan belum lama ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan memperoleh dana cukup besar untuk subsidi pembelian pulsa bagi guru maupun siswa dalam rangka memperlancar proses belajar mengajar jarak jauh. “Jadi untuk apa mengajukan anggaran untuk pembelian pulsa, jika sinyal internet di sini tidak ada. Seharusnya dibangun dulu jaringan komunikasinya” tutur salah guru SMP 3 Satu Atap Undaan yang tidak bersedia disebut namanya.
Hal itu terungkap saat Bemoe, mengunjungi SMP 3 Satu Atap yang berada di Desa Wonosoco Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus, Rabu (2/9/2020). Lokasi SMP ini berada di “dinding” perbukitan berbatu milik Perum Perhutani. Sedang Desa Wonosoco dikenal sebagai salah satu desa penyandang desa wisata.
Desa ini berbatasan dengan Desa Prawoto Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Berada di tepi sebelah kanan saluran induk irigasi Klambu Kanan. Dari jalan raya Undaan – Sukolilo, lewat Desa Berugenjang, belok kanan sejauh sekitar dua kilometer. Satu kilometer diantaranya berupa jalan beton, selebihnya jalan aspal yang tidak mulus lagi. Harus melewati pula dua jembatan- sungai . Setiap musim penghujan nyaris terkepung banjir(sup)
Posting Komentar