KUDUS, Berita Moeria(Bemo)
Memiliki anak yang sudah hafal Al Quran juz 30 ketika lulus PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) tentu menjadi impian bagi banyak orang tua murid. Hal ini telah diwujudkan Kelompok Bermain (KB) Al-Azhar sejak 2006 silam.
Ketua Yayasan KB Al Azhar, Eni Misdayani mengatakan dipilihnya tahfidz Al Quran juz 30 menjadi program unggulan memang sudah keinginan saat mendirikan lembaga pendidikan bagi anak usia dini pada 30 Mei 2006.
“Ciri khas kami memang pada menanamkan agama pada anak. Terlebih Al Quran sebagai pedoman hidup kita sebagai seorang muslim. Selain itu kita juga menanamkan karakter generasi ahlussunnah wal jamaah. Sehingga anak mengenal bacaan Al Barjanzi, Tahlil, Doa Qunut, dan lainnya,” kata Eni, Sabtu (5/9/2020).
Lebih lanjut, Eni menjelaskan, bahwa dalam menjalakan program unggulan tahfizd juz 30 dilakukan dengan menyesuaikan kemampuan dan perkembangan anak. Ia mencontohkan untuk anak usia 2-4 tahun anak hanya didengarkan saja baik individu maupun kelompok.
“Sedangkan anak usia 4-6 tahun tidak dituntut harus hafal hingga satu juz. Tapi biasanya anak-anak pada hafal penuh juz 30. Agar hafalan anak bacaannya bagus sesuai tajwid dan makhorijul hurufnya benar, kami memiliki lima guru tahfidz Al Quran yang khusus untuk mengajar program unggulan ini,” jelasnya.
Melalui program unggulan ini, imbuhnya, anak-anak dapat mengenal lebih dalam tentang Al Quran seperti mengetahui nama surat dan artinya, mengetahui jumlah ayat, turunnya surat (makiyah/madaniyah), ta’awudh dan basmalah, hingga adab dan metode menghafal Al Quran.
“Banyak lulusan kami banyak yang sudah diterima di pondok-pondok tahfidz bergengsi yang ada di Kudus, Pati, dan lainnya. Selain hafidz juz 30 lulusan kami juga rata-rata jadi ranking kelas di sekolahnya masing-masing,” ungkapnya.
Berkat mengangkat program unggulan ini, KB Al Azhar yang beralamat di Jl. Siliwangi Gang Al Azhar Jekulo, Kudus ini selalu menjadi kepercayaan masyarakat. Bahkan di masa pandemi sekarang ini jumlah peserta didik masih mencapai hingga 252 anak.
“Bahkan ketika Dinas Pendidikan mengumumkan untuk membuka pendaftaran, kita buka, kuota langsung terpenuhi dan bahkan ada yang terpaksa kita tolak. Memang animo masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya di tempat kami cukup tinggi,” ujarnya.
Sementara itu, KB yang memiliki visi “Menyiapkan Generasi Sholeh, Cerdas, dan Berakhlaq Mulia” dan menerapkan model pembelajaran sentra ini menerapkan pembelajaran PAUD from home (daring, luring, touring) selama pandemi.
“Pembelajaran selama pandemi sedikit terkendala untuk tahfidz pada makhraj karena melalui video. Sedangkan untuk video call belum bisa optimal mengingat kesibukan orang tua murid yang berbeda-beda,” paparnya.
Selain itu strategi pembelajaran KB Al Azhar yang menggunakan metode STEAM (Science, technology, engineering, arts, dan mathematics) dengan menggunakan bahan-bahan loose part sehingga dapat berpikir secara komprehensif, terbukti berhasil segudang prestasi.
Diantaranya, juara 1 lomba karya nyata APE Kabupaten Kudus, juara 1 lomba mewarnai Ponpes Al Mawaddah, hingga juara 1 senam aisumaki tingkat Kabupaten Kudus Tahun 2019. Serta masih banyak juara yang telah diukir baik sekolah, pendidik, dan murid.
“Selain KBM kita juga memiliki kegitan penunjang seperti bakti sosial, outbound, parenting, dan lain-lain. Kita juga meningkatkan kualitas guru baik melalui workshop, studi banding, smart class, dan diklat. Terutama pada masa pandemi banyak guru-guru yang kami fasilitasi untuk mengikuti beragam webinar yang ada,” pungkasnya. (*)
Caption,
MENGHAFAL; Para murid KB Al Azhar saat menghafal surat-surat Al Quran juz 30 didampingi seorang guru di ruang kelas. Suasana tersebut biasa terlihat sebelum terjadi pandemi. saat ini KB Al Azhar menerapkan pembelajaran PAUD from home (daring, luring, touring). (*)
Posting Komentar