Bemoe,
Selaasa (29/9/2020)
Meski telah digelontor dana Rp 900
juta, namun penampilan perdana Persiku Liga 3 masih kedodoran. Tim yang kini
ditangani pelatih ternama Hartono Ruslan, Jumat (18/9/2020) dihajar tuan rumah
Persatuan Sepakbola Bacin (PSB) dengan angka telak 5-1. Sang pelatih mengakui kekalahan itu antara
lain disebabkan faktor lemahnya mental pemain, saat menghadapi lawan yang jauh
lebih berpengalaman.
Penampilan tim yang baru saja
terpilih berdasarkan hasil seleksi ini sebenarnya cukup mengundang minat banyak
penggemar Persiku Macan Muria untuk menonton. Namun mereka kecewa. “Tapi kami
bisa memaklumi, karena semua serba “baru”. Terutama para pemain dan pelatihnya.
Baru sekali “bertanding”. Justru ini bisa dijadikan “cambuk” bagi pelatih dan
jajarannya untuk memoles tim ini menjadi lebih tangguh.” tutur Arifin salah
satu pesepakbola yang sudah agak lama gantung sepatu.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Bupati
Kudus, Hartopo kepada salah satu media online di Kudus, Persiku Liga 3 lewat
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Asosiasi kabupaten (Askab) PSSI
Kudus dalam tahun anggaran 2020 memperoleh alokasi dana Rp 1,7 miliar. Sedang
Persiku Yunior Rp 300 juta. “Dalam
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2020, Persiku Liga 3 akan
memperoleh guyuran dana lagi, tapi besaran belum tahu pasti” ujarnya.
Menurut catatan Bemoe, dana Rp 900 juta untuk Persiku Liga 3 dicairkan dua tahap.
Tahap pertama sebesar Rp 400 juta yang antara lain untuk biaya seleksi pemain,l
sewa rumah dan sebagainya, sehingga hanya tersisa sekitar Rp 50 juta saja.
Sedang tahap kedua diberikan akhir
pekan lalu sebanyak Rp 500 juta. Jika diperhitungkan sesuai “angka” Rp 1,7
miliar, maka Persiku Liga 3 ini masih memiliki “saldo” sekitar Rp 800 juta yang
diharapkan bisa dikucurkan melalui dana APBD 2020 perubahan. Tapi ada dana
“siluman” yang sempat muncul sebagai isu
dan sudah dianggap selesai.
Jajaran manajer dan pelatih Persiku
Liga 3, nampaknya perlu untuk membuktikan, bahwa dana itu memang mutlak
diperlukan, tapi juga seiring dengan capaian prestasi. Tidak hanya bersitegang
dengan persoalan duit, tapi juga bisa menunjukkan bukti tim berjuluk Macan
Muria mampu mengukir prestasi- lolos ke Liga 2.(sup)
Posting Komentar