Digelontor Rp 900 Juta Persiku Liga 3 Masih Kedodoran

Persiku Liga 3 masih kedodoran
                                   
Bemoe, Senin (21/9/2020)
Meski telah digelontor dana Rp 900 juta, namun penampilan perdana Persiku Liga 3 masih kedodoran. Tim yang kini ditangani pelatih ternama Hartono Ruslan, Jumat (18/9/2020) dihajar tuan rumah Persatuan Sepakbola Bacin (PSB) dengan angka telak 5-1.Sang pelatih mengakui kekalahan itu antara lain disebabkan faktor lemahnya mental pemain, saat menghadapi lawan yang jauh lebih berpengalaman.
Penampilan tim yang baru saja terpilih berdasarkan hasil seleksi ini sebenarnya cukup mengundang minat banyak penggemar Persiku Macan Muria untuk menonton. Namun mereka kecewa. “Tapi kami bisa memaklumi, karena semua serba “baru”. Terutama para pemain dan pelatihnya. Baru sekali “bertanding”. Justru ini bisa dijadikan “cambuk” bagi pelatih dan jajarannya untuk memoles tim ini menjadi lebih tangguh.” tutur Arifin salah satu pesepakbola yang sudah agak lama gantung sepatu.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus, Hartopo kepada salah satu media online di Kudus, Persiku Liga 3 lewat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Asosiasi kabupaten (Askab) PSSI Kudus dalam tahun anggaran 2020 memperoleh alokasi dana Rp 1,7 miliar. Sedang Persiku Yunior Rp 300 juta.  “Dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2020, Persiku Liga 3 akan memperoleh guyuran dana lagi, tapi besaran belum tahu pasti” ujarnya.
Menurut catatan Bemoe, dana Rp 900 juta untuk Persiku Liga 3 dicairkan dua tahap. Tahap pertama sebesar Rp 400 juta yang antara lain untuk biaya seleksi pemain,l sewa rumah dan sebagainya, sehingga hanya tersisa  sekitar Rp 50 juta saja.
Sedang tahap kedua diberikan akhir pekan lalu sebanyak Rp 500 juta. Jika diperhitungkan sesuai “angka” Rp 1,7 miliar, maka Persiku Liga 3 ini masih memiliki “saldo” sekitar Rp 800 juta yang diharapkan bisa dikucurkan melalui dana APBD 2020 perubahan. Tapi ada dana “siluman” yang  sempat muncul sebagai isu dan sudah dianggap selesai.
Jajaran manajer dan pelatih Persiku Liga 3, nampaknya perlu untuk membuktikan, bahwa dana itu memang mutlak diperlukan, tapi juga seiring dengan capaian prestasi. Tidak hanya bersitegang dengan persoalan duit, tapi juga bisa menunjukkan bukti tim berjuluk Macan Muria mampu mengukir prestasi- lolos ke Liga 2.(sup)

Komentar

Lebih baru Lebih lama