Bemo, Rabu (26/8/2020)
Kami bertiga tidak akan menarik iuran secara liar kepada Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) tanpa ada musyawarah di luar kebutuhan P3A / Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A). Kami tidak akan memberikan berupa apapun kepada petugas /pegawai BBWS /PSDA Seluna di sekitar daerah irigasi (DI) Logung.
Hal itu tertulis dalam surat pernyataan yang ditanda-tangani (1) Suwandi, ketua Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) Logung Tirtajaya / (2) Tuniman, ketua GP3A sekuneder Logung Barat dan (3) Purnomo Ketua GP3A sekunder Logung Timur, di Tanjungrejo 15 Juni 2020.
Surat pernyataan tersebut ditunjukkan Pembina P3A yang juga dikenal sebagai Kepala Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo (Kudus), Christian Rahadiyanto kepada Bemoe, di ruang kerjanya, Rabu (26/8/2020), sebagai salah satu bukti/bentuk antisipasi terjadinya kasus pungutan liar. ”Jika memang ada bukti kuat masih adanya pungutan liar tersebut, saya akan kejar terus dan tuntaskan sepenuhnya. Siapapun oknumnya - tanpa pandang bulu saya akan sikat. Ini menyangkut nama baik. Khususnya di Kecamatan Jekulo.” tegasnya.
Christian menambahkan sejarah keberadaan hingga hari depan bendung Logung harus dikawal secara ketat. Sebab tidak hanya menyangkut pertanian (petani), juga wisata dan banyak aspek lainnya. “ Sekecil noda apapun, kita harus “bersihkan”. tandasnya.
Apa yang ditegaskan pembina P3A tidak mengada ada. Sebab bendung tersebut merupakan salah satu diantara 65 bendungan yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR).untuk mendukung program Nawa Cita Presiden Joko Widodo.
Dari jumlah tersebut tujuh unit diantaranya dibangun di Jawa Tengah. Pembangunan Bendungan Logung membutuhkan waktu sekitar 5 tahun . Dimulai sejak tahun 2014 dengan jangka waktu pelaksanaan 1.460 hari kalender hingga akhir 2018 dengan nilai kontrak Rp 620 miliar, Ditangani bersama antara PT Wijaya Karya & PT. Nindya Karya.
Mampu menampung air sekitar 20,15 juta meterkubik, dengan volume efektif sebesar 13,72 juta meterkubik.. Air sebanyak itu diproyeksikan mampu memenuhi kebutuhan air irigasi untuk lahan seluas maksimal 5.296 hektar. Dengan rincian luas irigasi eksisting 2.805 hektar dan irigasi pengembangan 2.491 hektar .
Lalu untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 200 liter/detik, pengendalian banjir dan pembangkit listrik tenaga mikro hidro sebesar 0,50 MW Bahkan bisa dijadikan obyk wisata, dengan ketentuan pemerintah kabupaten (Pemkab) sebagai pengelolanya.. Sedangkan bendungan Logung itu sendiri pengelolaan secara keseluruhan dikelola pemerintah pusat.
Adapun sungai Logung sendiri secara keseluruhan mempunyai luas Daerah Tangkapan Air (DTA) sebesar 43,81 km2 , yang terdiri dari beberapa anak sungai yang besar dan kecil. Daerah pengaliran Sungai Logung terletak di lereng tenggara Gunung Muria, berbentuk memanjang arah utara- selatan, mulai dari puncak G. Argojembangan (dengan ketinggi 1.300 meter di atas permukaan laut) sampai ke Dukuh Slalang, di kaki perbukitan Gunung Patiayam dengan ketinggian sekitar 350 meter di atas permukaan laut.. Adapun panjang utama Sungai Logung adalah 20,125 kilometer Bagian hilir, Sungai Logung menginduk dengan Sungai Silugonggo..(sup)
Posting Komentar