Bemoe (Jumat,28/8/2020)
Nasi jangkrik goreng konon merupakan salah satu
menu makan kesukaan Sunan Kudus. Adapun
bumbunya bawang merah, bawang putih, kencur, lombok/cabe merah dan cabe rawit,
kelapa dan garam, Sedangkan lauknya berupa daging kerbau atau daging kambing.
Sedang menu masakan uyah asem, meliputi
bawang putih, laos, asam jawa, gula merah atau gula aren dan garam. Lauknya
sama daging kerbau atau daging kambing.
Menguliti seekor kambing |
Daun jati bungkus nasi jangkrik |
Bubur asyuro |
Sedang ritual Buka Luwur, menurut Ketua Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK), Nadjib Hassan, adalah contoh dari prototype bagaimana memaknai bulan Muharram dengan bercermin pada perilaku dan tradisi keislaman Sunan Kudus. Luwur juga memiliki makna sepanjang kehidupan, manusia hendaknya terus mengisinya dengan mengaji ayat-ayat Allah dan berdzikul maut serta senantiasa menjaga serta berefleksi hati agar tetap putih layaknya kain luwur
Kharis, salah satu panitia kegiatan Buka Luwur 2020, menambahkan puncak ritual tahunan yang selalu jatuh pada 10 Muharram tahun ini jatuh pada Sabtu (29/8/2020) menu yang dimasak terdapat dua jenis. Yakni nasi jangkrik dan nasi uyah asem. Nasi jangkrik untuk umum, sedangkan uyah asem untuk panitia dan undangan..Nasi jangkrik kering dan nasi uyah asem berkuah,” tuturnya
Lalu untuk membuat
bubur asyura, melibatkan puluhan ibu ibu. Adapun bahannya antara lain : kacang tanah, kacang tholo, kedelai, kacang
hijau, jagung, singkong, ketela rambat, bumbu gulai, beras, kelapa, pisang,
daun pandan, sere, kayu manis dan garam .Bubur ini ditempatkan dalam takir dari
daun pisang dan diberikan khusus bagi warga Desa Kauman, Kerjasan dan Damaran(sup)
Posting Komentar