Kudus, Berita Moeria (Bemoe)
Pemerintah desa (Pemdes) Padurenan Kecamatan Gebog
(Kudus) berharap Dinas Perhubungan (Dishub) bersedia mengembalikan aset daerah yang
beberapa tahun disewa pihak Dishub. Sewa per tahun hanya sekitar Rp 7,5 juta.
Aset yang berupa lahan kosong bekas lapangan sepakbola
seluas satu hektar ini, selanjutnya akan dikelola Pemdes Padurenan sendiri.
“Kami sudah bicarakan dengan warga. Terutama yang terkait dengan industri rumah tangga konveksi dan
bordir. Kami akan bangun toko/kios permanen,” ujar Kepala Desa (Kades)
Padurenan Thoni Hermawan yang didampingi
Sekdes Achsanuddin Ismanto yang ditemui Bemoe
di kantor desa setempat , Jumat (7/8/2020).
Jika aset
itu telah kembali ke tangan desa, maka akan dilanjutkan dengan proses pembuatan
desain dan rencana anggaran belanjanya. “Kita belum tahu berapa biaya yang
dibutuhkan, namun hampir dipastikan pihak Pemdes yang akan membiayai sebagian
besar biayanya secara bertahap.” ujar Thoni Sumber Bemoe di
Dishub memastikan aset desa itu akan secepatnya “dilepas” jika sudah ada
surat permohonan dari Pemdes Padurenan sebagai syarat formal. Sebab ketika
disewa Dishub juga melalui surat surat resmi/kedinasan. Apalagi kenyataannya
memang Dishub tidak mampu membangun sarana –prasaran penunjang klaster
Padurenan.
Aset Pemerintah Desa Padurenan Yang Diminta Kembali
Klaster atau sentra produksi bordir dan konveksi
Desa Padurenan merupakan program kerjasama antara Pemkab Kudus, Bank Jateng,
Depnakertrans RI, Depnakertrans Jateng, Kantor Bank Indonesia (BI) Semarang dan
GTZ Red. Sempat diadakan beberapa kali pelatihan dan mendatangkan sejumlah
pakar nasional.Namun akhirnya mangkrak.
Pembangunan terminal, parkir dan jalan tidak terwujud.
Begitu pula bangunan untuk para pengrajin konveksi dan bordir. Lokasi terminal
saat ini sebagian besar masih ditumbuhi rumput liar.
Di bagian depan , tepi jalan raya Padurenan – Sudimoro
ditempati bangunan semi permanen ala kadarnya yang ditempati para pedagang kaki
lima(PKL). Namun sebagian besar nampak tutup.
Lalu ada pula lapak PKL bantuan dari Dinas Perdagangan di
bagian dalam samping kanan dan di bagian
luar yang sejajar. Namun sebagian besar juga tidak nampak adanya aktivitas
usahanya.
Sedang di seberang jalan depan “calon terminal” ini, juga
telah dibangun sejumlah tempat usaha dengan ukuran bangunan lebih besar dan semuanya permanen. (sup)
Posting Komentar