Dampak Banjir 1993, Dua Jalur Trotoar Seputar Terminal Induk Mati

Ambyar Trotorar Depan PLN Jati Wetan Kudus

Kudus, Berita Moeria (Bemoe)
Banjir besar yang melanda Kabupaten Kudus seminggu menjelang akhir Januari 1914, sampai sekarang masih menyisakan masalah. Yaitu trotoar kanan –kiri di Jalan R Agil Kusumadya tidak berfungsi- alias mati.Akibat ditinggikannya jalan raya itu  rata-rata 1 meter lebih.
Trotoar tersebut panjangnya 1.600 meter.( kanan kiri masing masing 800 meter) Sejak dari perempatan jalan seputar Kantor Pusat PT Pura Grup- SMP Negeri- Hotel Gripta- Gardu PLN hingga komplek terminal induk- jembatan Tanggul Angin.
Sebagian besar perhotelan, losmen, rumah makan, ruang pamer mobil, penitipan sepeda, motor, bengkel hingga rumah rumah pribadi “gulung tikar”. Hotel berbintang Gripta masih mampu bertahan, karena dampaknya tidak terlalu parah.

Tak Berfungsi Trotoar  Hotel Griptha - Terminal Jati Wetan

Sedang gardu induk PLN, sampai sekarang juga masih mencoba bertahan. Meski setiap musim hujan masih saja tetap tergenang dan sering mengganggu kelangsungan hidup “sang listrik”.
Situasi dan kondisi yang  sudah berlangsung  sejak sekitar 6 (enam ) tahun terakhir, nampaknya belum pernah ada tanda-tanda diperbaiki. Trotoar yang sebenarnya baru saja dibangun saat banjir tiba diperbaiki  dibiarkan begitu saja.
Dengan dibiarkan trotoar yang kini berada di bawah jalan raya tersebut, selain praktis tidak dimanfaatkan pejalan kaki, juga menimbulkan pemandangan tidak “sedap”.
Menurut sejumlah pemerhati lingkungan,  hal itu nampaknya  bisa dimanfaatkan untuk menambah pohon penghijauan, taman dan sebagainya. Tanpa harus merombak. Kecuali membuat lobang lobang untuk tanaman.
Secara umumnya peninggian jalan  yang semula dilaksanakan Pemkab Kudus, kemudian diambil alih pemerintah pusat (APBN) ini memang mampu mengatasi arus lalulintas saat banjir ( lalulintas dengan tingkat kepadatan tinggi, karena merupakan jalan raya/jalan Negara Jakarta- Semarang- Kudus- Surabaya).
Namun dampaknya yang belum terpecahkan, justru genangan air di seputar peninggian jalan,di musim hujan bertambah parah. Pemkab Kudus belum mampu mengatasi. Rencana pendirian/pembangunan tendon air di seputar Gardu Induk PLN dan seputar Jalan Lingkar timur ( jurusan ke Undaan-Purwodadi) sampai sekarang belum juga terwujud.
Sedang pembangunan pompa air ( pertama tidak berfungsi,  kedua juga belum maksimal) yang berada di seputaran  tanggul Sungai Wulan dan Jembatan Tanggul Angin, nyaris tidak ada kontribusinya.(sup)

Komentar

Lebih baru Lebih lama