Kudus, Berita
Moeria (Bemoe)
Komisi
VIII DPR RI yang berkunjung ke Kabupaten Kudus, Selasa (21/7/2020) sempat pula
menyoroti program sembako 2020, sehingga secara tidak langsung menyinggung
Dinaa Sosial sebagai ujung tombak penyaluran program tersebut.
Hal
tersebut diungkapkan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) P3AP2KB Kudus, Mundir yang
disertai Kepala bidang (Kabid) Pemberdayaan Agung Eko Raharjo kepada Bemoe di ruang kerjanya, Selasa
(21/7/2020),” Mengingat kami baru saja dilantik, sehingga belum tahu bnyak.
Namun yang pasti langkah awal kami akan menata ulang sistem pendataan,”
tegasnya.
Pendataan
itu sangat penting dan strategis bagi Dinsos P3AP2KB, karena dalam banyak hal
bersentuhan langsung kepada rakyat. Terutama menyangkut berbagai bentuk bantuan
dari ppusat, provinsi dan kabupaten. “Contohnya Program Sembako 2020 dan
penambahan yang mencapai sekitar 58.000 keluarga penerima manfaat (KPM) atau
keluarga miskin. Jika datanya tidak akurat bakal muncul banyak persoalan.
Miasalnya “komplin” dari warga” tambah Mundir.
Tentang
sinyalamen adanya oknum organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat
(LSM) yang diduga ikut “bermain” di program sembako 2020, pihaknya sudah berkordinasi
dengan pihak pihak terkait. “Sedang
menyangkut isu tentang adanya penambahan e
warong saya tegaskan tidak ada. Masih tetap 148 orang yang tersebar di 9
kecamatan. Itu menjadi kewenangan Bank BNI. Namun demikian bila di lapangan
terjadi hal yang sebaliknya, kami tentu saja tidak akan berpangku tangan,”
tegasnya.
Selain
itu menurut data yang dihimpun Bemoe, program
sembako 2020 dan penambahan (karena munculnya Covid 19), masih saja terjadi
banyak yang menyimpang dari pedoman umum program sembako 2020.
Seperti
masih terjadi system paket. Adanya pemasok yang diragukan profesinya karena
tidak memiliki modal yang cukup. Seperti penggilingan padi/ pengusaha beras,
peternakan ayam ( telor), dengan bukti legal formal dari
pemerintah/dinas/instansi. Pendamping yang justru turut menentukan sosok
pemasok, serta masih banyak “kasus” lainnya.
Mundir berjanji akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi
“kesemrawutan” yang terjadi di program sembako 2020.(sup)
Posting Komentar