Taman Menara Kudus Tanpa Pengojek
Kudus, Berita Moeria
(Bemoe)
Lebih dari tiga tahun terakhir Pemkab Kudus belum berhasil menemukan solusi
pengganti pangkalan ojek dan angkutan umum yang digusur menjadi Taman Menara.
Padahal di lokasi itulah terjadi
keruwetan lalulintas hampir sepanjang 24 jam. Kecuali di saat pandemi Covid-19
ini, relatif tidak ada keruwetan – aman terkendali.
Tanpa bermaksud menyalahkan pihak pihak yang
terkait, menurut Kepala Dinas
Perhubungan (Dishub) Kudus, Abd Halil,
komplek Taman Menara tergolong persoalan pelik yang sampai sekarang belum mampu untuk dipecahkan.
Pemkab Kudus sempat berencana untuk memindahkan pangkalan
ojek ke salah satu lahan di Krandon. Hanya
sekitar satu kilometer dari Taman Menara. Ternyata lahan itu milik
perorangan. “Boleh saja dipergunakan, tapi Pemkab harus membeli dan ternyata
harganya cukup tinggi. Dengan berbagai perhitungan Pemkab memilih mundur” ujar
Halil,
Sempat pihak perongan membuka usaha penitipan minibus,
angkutan umum/pedesaan, di selatan perempatan Menara. Hal ini cukup membantu
untuk meringankan beban Dishub untuk mengurangi kesemrawutan lalulintas di
seputar Taman Manara. “Sayang usaha itu ditutup. Entah tidak tahu penyebabnya.”
tambah Halil.
Lalu sempat pula
beredar kabar, komplek pedagang kaki lima di seputar Taman Ganesa
Kelurahan Purwosari Kecamatan Kota Kudus akan dijadikan pangkalan ojek dan
angkutan umum. Dengan dasar pertimbangan tanahnya adalah milik
kelurahan/pemerintah/pemkab,
Kini dalam kondisi pandemi Covid-19, belum/tidak ada
pembasan tentang solusi penggusuran pangkalan ojek menjadi Taman Menara.
Pengojeknya sendiri untuk sementara “lenyap” mencari sumber penghasilan baru,
karena terminal wisata Bakalan Krapyak dan komplek masjid-makam Sunan Kudus
(Menara Kudus) sepi dari pengunjung.(sup/kit)
Posting Komentar