Semakin Membara “Api” di KONI Kudus

Pengurus KONI Kudus

Kudus, Berita Moeria (BeMo)

“Api” di tubuh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten yang dalam beberapa pekan terakhir diperkirakan sudah padam, namun ternyata malah semakin membara. Hal itu antara lain dipicu adanya rencana  Forum Komunikasi Pengkab Olahraga  (FKPO) Kabupaten Kudus untuk menggelar pertemuan dengan salah satu komisi di DPRD Kudus, Kamis (3/7/2020). Agenda pokoknya tentang  penyelenggaraayawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub).


FKPO yang diketuai Mas’ud yang sehari harinya  tercatat sebagai Ketua Bidang Pembinaan Prestasi dan Sekretaris Angkat Berat KONI Kudus, terlebih dahulu pada pertengahan Juni 2020, sudah menggelar pertemuan dengan jajaran KONI Provinsi  Jawa Tengah- dengan agenda yang sama.


Lalu terbongkarnya “kasus: sewa mes pemain Persiku senior di seputar Desa Wergu Wetan Kecamatan Kota Kudus. Ternyata setelah ditelusiri “orang-orangnya” Ketua KONI Kudus, Antoni (Anton) pemilik rumah menyatakan  belum pernah dibayar penyewa Padahal manajer Persiku Senior Sunarto telah mengundang Asosiasi olahraga kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten Kudus dan melaporkan penggunaan uang yang pernah diterima Rp 450 juta, sebagian diantaranya ( 15 persen) sudah dimanfaatkan untuk sewa mes pemain dan kegiatan seleksi pemain.


Selain itu orang tua Ketua KONI Anton,  juga turun tangan  membela anaknya. Dengan jalan melaporkan peristiwa yang sebenarnya  kepada Pelaksana tugas (Plt)Bupati Kudus Hartopo. Juga menegaskan  akan mengerahkan massa yang berasal dari salah satu organi massa ternama di Kudus. Bahkan sejumlah massa sudah pernah unjuk kekuatan di KONI Kudus. Sebagai bentuk dukungan untuk Anton. Manajer Persiku senior-yunior, Sunarto yang dihubungi secara tertulis lewat  WA, hingga Selasa petang (30/7/2020) belum direspon.


Pengamat olahraga Purnomosidi berpendapat, jika benar Musorkablub KONI Kudus berhasil digelar dengan agenda utama untuk melengserkan Anton dimungkinkan ( berpotensi) terjadi bentrok antar kubu pro=kontra . Antara kubu Mas’ud yang konon didukung penuh mantan Ketua KONI Kudus dan salah satu keluarga dekat Plt Bupati Kudus sebagai pihak “penggoyang”. Dengan  kubu  pendukung Anton yang antara lain terdiri massa dari ormas/partai politik “Jika demikian, maka pihak kepolisian dan aparat keamanan lain pasti diterjunkan untuk mengatasinya. 


Skenario selanjutnya KONI Kudus “diambil alih” Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Disdikpora) setempat. Sampai dengan kondisi KONI benar benar pulih (normal) seperti sediakala. “Saya menghendaki hal ini jangan sampai terjadi. Memalukan. Jiwa dan semangat olahraganya sudah tergadaikan. Digantikan dengan cara cara yang melanggar peraturan hukum yang berlaku hingga etika,” tegasnya.(sup).


Komentar

Lebih baru Lebih lama