Kudus, Berita Moeria
(BeMo)
Sekretaris DPRD Kudus, Jadmiko Moehadi menyatakan tidak tahu menahu jadwal
kunjungan kerja (kunker) anggota DPRD setempat. Kecuali dari 16 agenda yang
telah dirangcang selama tahun 2020, terpangkas hingga tinggal 8 agenda, akibat
“terkena “ covid-19. Ada sekitar Rp 10 miliar dana segar yang “terbang” untuk
kepentingan covid-19.
Hal itu dikatakan Jadmiko saat ditemui Bemo di ruang kerjanya, Senin (29/6/2020). “Silahkan menemui Humas dan atau pendamping kunker. Itu bukan kewenangan saya” ujarnya dengan nada tinggi. Ketika Humas DPRD (Asih) ditemui tidak ada di ruang kerjanya. Salah seorang stafnya ( pria) tidak berani berkomentar. Sedang pendamping Kunker ( Kahar) tengah mengikuti “diklat”.
Ketidak tahuan Sekretaris DPRD tentang jadwal kunker
tidak masuk akal. Sebab selaku sekretaris dewan semua kegiatan- semua agenda
masing masing anggota/komisi dipastikan
tercatat/terjadwal dengan rapi. Kecuali jika yang bersangkutan memang
tidak bekerja sesuai dengan tugasnya.
Slamet Machmudi yang akrab dipanggil Mamik, salah seorang
tokoh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Kudus yang ditemui secara
terpisah menegaskan, kepala sekretariat
dewan seharusnya memahami seluruh jadwal
dan protokoler kedewanan. “ Jika tidak memenuhi unsur minimal tersebut layak
untuk dicopot dari jabatannya. Sikap Jadmiko justru memperburuk citra
kelembagaan DPRD Kudus,” (sup)
Posting Komentar