Kudus, Berita Moeria
(BeMo)
Sekitar 50 persen dari jumlah total pedagang di Pasar Kliwon Kudus
yang mencapai sekitar 2.600 orang, sampai dengan Selasa (30/6/2020) masih dalam
kondisi “klenger”. Diharapkan mulai Agustus mendatang para pedagang mulai mampu
bangkit dan berjaya kembali.
Klengernya para pedagang Pasar Kliwon tersebut terkait erat dengan pandemi
Covid-19. “Padahal mereka paling
sedikit mempekerjakan dua orang. Bahkan
banyak pula yang memiliki 5-15 tenaga kerja.
Jadi di Pasar Kliwon ini yang menggantungkan hidupnya dari sektor ini
berkisar 5.500 hingga 7.500 orang Maka betapa banyaknya yang ikut klenger”
tutur Kepala Pasar Kliwon, Sugito saat ditemui Bemo di ruang kerjanya, Selasa (30/6/2020).
Sugito Kepala Pasar Kliwon Kudus |
Sugito menambahkan, saat kondisi normal ( sebelum diterjang Covid-19) perputaran uang di Pasar Kliwon rata-rata Rp 10 – 15 miliar sehari. Kini tinggal separonya. “Kenapa diprediksi Agustus mampu bangkit kembali, karena berdasarkan ilmu titen dan makna sasi Jowo, Sedang terjadinya keterpurukan antara lain disebabkan, stok barang di tingkat pedagang masih lumayan banyak. Akibat tidak bisa terserap ( terbeli), karena daya beli warga melemah.
Lalu pasokan bahan baku-bahan jadi dari Pasar Tanah Abang
Jakarta dan seputar Pekalongan juga tersendat
Kedua daerah ini merupakan pemasok utama aneka macam konveksi untuk
pedagang di Pasar Kliwon. Selanjutnya Pasar Kliwon dijadikan jujugan pedagang/pembeli dari Kudus sendiri hingga
wilayah eks Karesidenan Pati, ditambah seputar Bojonegoro, Grobogan dan Demak.
“ Harga dan kualitas barang di Pasar Kliwon tidak kalah dengan yang dijajakan
di pusat pusat pertokoan. Bahkan harganya lebih “miring”” tambah Sugito.(sup)
Posting Komentar