Kudus, Berita Moeria
(BeMo)
Heru Subiyantoko dinyatakan lolos dengan nilai tertinggi dalam seleksi
administrasi rekam jejak dan layak untuk menduduki jabatan pimpinan tinggi
pratama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus,
Ia bersama Arief Budi Siswanto dan Sulistiyowati (urutan kedua dan ketiga)
selanjutnya wajib mengikuti seleksi berikutnya berupa tes assesmen. Namun
belum diketahui kapan dan di mana
tes/seleksi akan dilangsungkan.
Yang pasti, tiga nama tersebut diumumkan Ketua Panitia Seleksi terbuka pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama Kepala Dinas PUPR nomor 27/ PANSEL- JPT/VI/2020 yang ditandai tangani Samani Intakoris tanggal 5 Juni 2020. Nama Heru Subiyantoko dalam pengumunan terbula melalui laman resmi Pemkab Kudus bila dirunut bukan nama baru. Sebab pria berbadan tinggi dengan kegemaran minum kopi telah mengikuti seleksi yang digelar kali pertama Pemkab Kudus. Hasilnya di tingkat lokal dan pusat berada di urutan pertama.
Namun seluruh hasil seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama tersebut dianulir.
Kemudian muncul seleksi ulang. Heru
Subiyantoko tidak mau mengikuti dengan berbagai pertimbangan.
Akhirnya karena atas perintah pimpinan, maka pria yang sempat menjadi Pelaksana tugas
(Plt) Kepala Dinas PUPR Kudus ini mengikuti
seleksi administrasi dan
penilaian rekam jejak seleksi terbuka
pengisian jabatan pimpinan tinggi pratama Kepala Dinas PUPR. Ia dinyatakan
lolos bersama dengan Arief Budi Siswanto
dan Sulistiyowati, “Saya akan mengikuti
proses seleksi lanjutan. Tentang lolos tidaknya pada tahapan seleksi lanjutan dan
hingga penentuan terakhir, saya “mengalir” saja.” ujarnya saat dihubungi Bemo,
Senin (8/6/2020)
Orang yang tepat
Salah satu “kursi” jabatan yang disorot publik adalah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar). Selama bertahun tahun jabatan kepala dinas Budpar Kudus sebagian besar “dipegang” oleh personil yang latar belakang keilmuannya tidak pas. Meski hal ini sebenarnya masih perlu “diperdebatkan”. Namun fakta di Budpar Kudus, tidak nampak raihan prestasinya.
Kini di tangan Plt Bupati :Kudus Hartopo, sudah tersaji nama Bergas Catursasi Penanggungan , Sancaka Dwi Supani dan Harso Widodo. Ketiganya lolos seleksi di tingkat nasional ( diuji di Markas Besar Polri) dengan urutan 1,2,3. Nama Sancaka Dwi Supani sudah muncul ketika seleksi pertama dan berada di urutan pertama tingkat nasional. Namun hasil seleksi ini dianulir dan ketika mengikuti seleksi baru, yang bersangkutan justru merosot di peringkat dua. Hartopo kini harus jeli menghadapi “kasus” ini, karena jika salah pilih nasib Dinas Budpar menjadi taruhan. Apalagi faktanya, “pekerjaan rumah” dinas ini cukup banyak dan berat.(sup)
Posting Komentar