Akhirnya Heru Minta Maaf

Wartawan dan LSM

Kudus, Berita Moeria (Bemo)

Di hadapan puluhan wartawan, Lembaga swadaya masyarakat (LSM), Kepala Satuan Polisi Pamongpraja (Satpol PP) dan jajarannya Heru Sutiyono meminta maaf secara terbuka kepada pimpinan redaksi Berita Moeria (Bemo) . Maupun kepada wartawan dan LSM yang hadir dalam jumpa pers di Kantor Satpol PP Jalan Sunan Muria, Kudus, Jumat siang (5/6/2020). Permintaan maaf itu juga disampaikan ketika berada di ruang kerja Kepala Satpol PP, yang hanya dihadiri Bemo, Kepala Satpol PP Jati Solechah dan Heru Sutiyono.


Permintaan maaf tersebut terkait dengan berita yang dimuat di Berita Moeria (Bemo) edisi Kamis (7/5/2020) antara lain tertulis : Koordinator” pemasok program sembako 2020, Heru Sutiyono mengaku mampu menaklukkan semua  pemilik E Warong. Termasuk “oknum” di tingkat Kantor Sosial maupun Bank BNI Kabupaten Kudus. “Berikan uang Rp 2 miliar. Atau siapkan  20.000 ton beras, semuanya akan saya “beresi”” ujarnya ketika dihubungi Bemo via telepon, maupun kepada sejumlah calon pemasok program sembako Senin – Selasa (4-5/5/2020).


Bahkan pekan lalu, Heru yang memiliki sebuah hotel melati di Jalan Lingkar Selatan Kudus, malah sempat menyatakan bersedia membayar Rp 3 juta untuk mendapatkan satu E Warong.  “Kita ini pengusaha yang harus berpikir dan bertindak selaku pengusaha. Bukan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) yang “matanya merah”, suka marah marah dan wartawan yang juga tidak punya modal. Mereka itu samasekali tidak punya “power” (kekuatan) apa-apa. “ ucapnya dengan nada angkuh dan sombong.


Sebelum menyatakan permintaan maaf, Heru Sutiyono sempat menyambut kehadiran Bemo “ Pak Prapto datang ke tempat saya ( markas Yayasan Jalmo Sehat Pusat Rehabilitasi Gangguan Jiwa dan cacat mental Desa Bulungkulon Kecamatan Jekulo) saya tuntun dan saya berikan beras 10 kilogram, Betul Pak”


Itu betul tapi tidak lengkap, karena pengertian dituntun seakan orang tua yang “thuyuk thuyuk” (tidak bertenaga). Itu sangat tidak tepat bertolak belakang dengan kenyataan. Meski pemimpin redaksi Bemo itu sudah berumur 70 tahu, tetapi masih cukup sehat. Buktinya bisa sampai Desa Bulungkulon dengan mengendarai motor.


Adapun beras 10 kilogram diterima, karena Heru menyatakan setiap tamu yang datang ke tempatnya selalu diberikan “oleh oleh” berupa beras tanda terimakasih dan persabatan  Selain itu dia sebagai pemilik penggilingan beras. Beras 10 kilogram yang dimasukkan dalam karung dan kemudian diangkat oleh salah “pasien” ke motor milik Bemo.


Beras tersebut setibanya di rumah Bemo kemudian diberikan kepada yang lebih membutuhkan. Sebab selain beras dan kebutuhan hidup lain masih cukup dan juga masih ditopang dengan uang pensiun setiap bulan yang juga lebih dari cukup. Tidak diketahui mengapa Heru menyambut Bemo di hadapan puluhan wartawan, LSM, Kepala Satpol PP dengan ucapan semacam itu. Apakah ingin mempermalukan atau justru memperkuat ucapannya sendiri yang melecehkan profesi wartawan dan LSM.

Kurang mengerti


Selain menyatakan permintaan maaf secara terbuka, pegawai negeri sipil (sekarang disebut aparatur sipil negara (ASN) mengaku tidak mempunyai jabatan di Kantor Satpol PP dan hanya brpendidikan Sekolah Tehnik Menengah (STM). Juga tidak paham tentang seluk belum “dunia” wartawan dan LSM. Antara lain menyangkut hak jawab.

Sugiyanto dari Brata Pos, Sururi Muji selaku Koordinator Konsursium Masyarakat Untuk Kudus Bersih (KMKB) dan seorang wartawan sempat “menohok” dengan telak pernyataan Heru yang terkesan membela diri. Sugiyanto dan Sururi juga konsekuen melaporkan Heru secara tertulis ke Polres Kudus.


Sedang Djati Solechah berjanji akan menindak lanjuti untuk :memproses” Heru sebagai anak buahnya dengan mekanisme yang berlaku di kalangan ASN. Dari keterangan sejumlah awak media, Heru sempat mengangkut “anak buahnya” dari markasnya. Sempat memancing keributan kecil dan akhirnya “anak buahnya” tersebut diangkut pulang ke markasnya di Desa Bukungkulon . “Saya berharap masalah ini bisa terselesaikan dengan baik dan merupakan “peringatan” terbaik bagi saya dan segenap jajaran agar lebih berhati hati dalam menyikapi sesuatu persoalan,” ujarnya kepada Bemo.(sup)


Komentar

Lebih baru Lebih lama