pengunjung desa wisata Colo wajib melalui protokol kesehatan
Kudus,Berita Moeria
(BeMo)
Sekitar 40 warga dan unsur perlindungan
masyarakat (linmas) Desa Colo Kecamatan Dawe , 18 kilometer dari kota
Kudus, aktif berpartisipasi dalam
menangkal penyebaran covid-19 di seputar desa wisata ini . Dengan cara membuat pos pos protokol kesehatan dan
melokalisir tempat parkr motor dan mobil.
Mereka memperoleh imbalan pengganti bahan bakar minyak
(BBM) masing-masing Rp 50.000,- dan
bekerja secara bergantian di komplek terminal Colo dan komplek makam
Sunan Muria.
Menurut Ridho, salah satu diantara 40 warga tersebut Minggu (27/6/2020),
imbalan itu diperoleh dari pemasukan “retribusi kebersihan” masing masing
pengendara motor dan mobil yang memarkir kendaraannya di lantai satu terminal
wisata Colo. “Untuk motor kami tarik Rp 5.000,- dan mobil Rp 10.000. Setiap
hari rata rata pemasukan Rp 600.000 dan pada hari Minggu/hari libur sekitar Rp 3 juta. Sedang untuk bayar 40
orang itu kami mengeluarkan Rp 1 juta.” Ujarnya.
parkir bus dimanfaatkan parkir motor |
Pria mantan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Colo
ini menambahkan, lokasi parkir memang
dipusatkan di lantai satu terminal wisata yang mangkrak. Atas persetujuan para
pemilik parkir perumahan maupun
pemerintahan desa (pemdes). Juga
dilatar belakangi untuk lebih mengefektifkan protokol kesehatan.
Setiap pengunjung yang mengendarai kendaraan, selain
wajib parkir di lantai satu, juga saat hendak menuju lokasi wisata alam- wisata
sejarah( peziarah komplek makam masjid Sunan Muria) terlebihi dahulu melalui posko kesehatan. Mereka diperiksa
suhu badan, cuci tangan dengan sabun dan memakai masker. “Selama kami
melaksanakan protokol kesehatan sejak sekitar tiga minggu, belum/tidak ada yang
terdeteksi awal yang mengarah pada positif covid-19,” ujar Ridho.
Meski secara resmi tempat wisata dan ziarah Colo Gunung Muria belum dibuka,
namun karena jumlah pengunjung dari dalam kota dan luar kota cenderung
meningkat, maka Ridho dan kawan kawan
berupaya ikut aktif mencegah penyebaran Covid-19. “Pihak Pemdes, Kantor Kecamatan Dawe dan
Dinas Kebudayaan Pariwisata selalu memantau kegiatan kami, yang dianggap cukup
membantu pemerintah”.(sup)
Posting Komentar