Jasmerah Stasiun Kereta Api Kudus

Bekas stasiun KA Jekulo

Kudus, Berita Moeria (BeMo)

Jangan sekali kali meninggalkan sejarah (Jasmerah). Salah satu ucapan Bung Karno yang  cukup terkenal. Ucapan ini ini juga ditulis ulang dalam buku Peninggalan Sejarah dan Purbakala Kabupaten Kudus  tahun 2008. (Halaman 65-66)


Tulisan itu antara lain : Bekas stasiun kereta api (KA) Wergu Wetan Kudus meski sempat dijadikan pasar selama lebih dari 20 tahun, tetapi tidakdiubah bentuk aslinya. Stasiun KA ini termasuk benda cagar budaya yang harus dilestarikan dan dilindungi. Sebab merupakan peninggalan sejarah  yang memiliki arti penting bagi sejarah ,ilmu pengetahuan  dan kebudayaan . Baik tingkat daerah dan nasional.

Sebagai warga Kudus khususnya dan masyarakat umumnya jangan sekali kali meninggalkan sejarah Sebagai generasi penerus harus bangga dengan adanya peninggalan stasiun KA tersebut dan harus dipertahankan , karena merupakan warisan  budaya yang penting artinya.


Stasiun ini memberi warna dalam sejarah Kereta Api di Indomesia. Untuk itu jangan menghilangkan nilai nilai yang terkandung di dalamnya. Demi pemupukan kesadaran jati diri bangsa dan kepentingan nasional sejarah kereta api.


Namun pemilik stasiun KA Wergu Wetan Kudus, PT Kereta Api Indonesia (KAI) nampaknya tidak atau belum tahu tentang “jasmerah” mengingat  stasiun ini adalah satu diantara puluhan cagar budaya yang ada di Kabupaten Kudus. Pemkab Kudus dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan nampaknya juga mengabaikannya/tidak peduli.


Buktinya  satu demi satu bangunan komplek bersejarah ini mulai lenyap tak berbekas, Mulai rusak dimakan usia dan “rusak” karena ada banyak bangunan baru. Bemo sajikan sejumlah foto terkini yang terkait dengan stasiun KA Wergu Wetan. Dari bangunan lama yang berubah fungsi menjadi tempat usaha cuci pakaian dan seterima. Sebuah menara air yang masih nampak kokoh berdiri. Keduanya berada sekitar 100 meter selatan bekas stasiun.

Dijadikan tempat cucian

Lalu ada saksi bisu. Sebuah besi tua berdiri tegak lurus setinggi lebih dari tiga meter dan bagian atasnya ada semacam palang. Terletak di sebuah gang beberapa puluh meter sebelah utara bekas gudang stasiun KA . Di gang ini juga masih ditemukan rel kereta api namun tinggal sebagian yang terlihat,

Palang penanda kedatangan KA

Lalu di tepi jalan raya Kudus- Pati. Tepatnya  di seberang depan jalan raya SMP Negeri Jekulo (kanan jalan dari arah Kudus). Terdapat sebuah bangunan bekas “halte “ (stasiun kecil) juga milik PT KAI. Bangunan ini nyaris punah. Namun setelah seputar lokasi itu dibersihkan dari aneka bangunan “liar”, halte ini  tidak ikut dibongkar karena bernilai sejarah bagi PT KAI.


Setelah dipugar sesuai aslinya dan cukup menarik untuk dilihat. Namun beberapa bulan kemudian ( sekitar awal Januari 2020) bangunan ini berubah fungsi sebagai tempat penjualan aneka jenis bibit tanaman dan bunga.(sup)


Komentar

Lebih baru Lebih lama