KUDUS, Berita Moeria (BeMo)
Para anggota Himpunan pedagang pasar Kliwon (HPPK) Kudus mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus untuk menjadwal ulang jam buka-tutup.pasar terbesar di wilayah pantura timur ini. Mengingat warga dan atau pedagang yang datang ke pasar ini jumlahnya cukup besar. Mereka tidak hanya berdatangan dari Kudus, namun juga dari berbagai daerah. Kondisi ini memicu terjadinya penyebaran virus corona baru- Covid -19/ :\Kami berusaha untuk ikut berpartisipasi bersama pemerintah guna menanggulangi wabah tersebut,” ujar Ketua HPPK Kudus, Sulistiyanto, Kamis (2/4/2020).
Adapun isi surat permohonan, dijadwalkan untuk pedagang sembilan bahan pokok (sembako) dan kebutuhan sehari hari dibuka mulai pukul 05.00 sampai pukul 10.00. Sedang bagi pedagang konfeksi dan non konfeksi baru dimulai pukul 08.00 sampai pukul 14.00.
Bila disetujui menurut Sulistiyanto, maka akan diterapkan sejak Sabtu – Jum’at depan (4 – 10 April 2020). Sewaktu-waktu bisa berubah, tergantung dengan kondisi yang ada sekarang.
Kepala Dinas Perdagangan Kudus Sudiharti, mengaku, sudah menerima dari HPPK terkait perubahan jadwal buka pasar Kliwon. Namun, pihaknya belum berani memutuskan karena harus diajukan dan konsultasi lebih dulu dengan Plt Bupati Kudus HM. Hartopo. Dia juga menegaskan sampai saat ini belum ada keputusan perubahan jadwal jam buka di pasar Kliwon..
Selain itu dipastikan juga seluruh pasar tradisional di Kudus tetap buka seperti biasa.
Antisipasinya, tiap pintu disediakan tempat cuci tangan, dan pengunjung juga sudah menjaga atau melindungi diri sendiri, dengan menggunakan masker.
Pasar Kliwon Baru sendiri diresmikan Gubernur Jawa Tengah Soewardi , 26 Desember 1996 , yang menelan biaya Rp 20.106.897.000. Bangunan terdiri tiga lantai. Lantai I seluas 27.698 meter persegi, lantai II ( 26.810 meter persegi) dan lantai III ( 5.402 meter persegi).
Bangunan dirancang bertahan hingga 40 tahun. Khusus untuk lantai III sebenarnya sudah ada pemiliknya (pedagang) , namun belum ditempati, karena pada umumnya proses penempatan lokasi baru agar banyak dikunjungi warga dan pembeli butuh paling cepat lima tahun.
Saat ini di Pasar Kliwon tercatat 2.847 pedagang yang menempati 509 kios, 35 rumah dan toko (ruko) dan 2.000 los. Setelah lantai tiga berfungsi - yang dijadwalkan bersamaan dengan selesainya pembangunan tangga berjalan awal 2017, maka jumlah pedagang menjadi lebih dari 3.000 orang
Sedang pada sekitar 15 hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah (25-26/6/2017), omzet (jumlah uang hasil penjualan barang dagangan) di Pasar Kliwon Kudus sudah tembus rata-rata Rp 20 miliar/hari. Sebagian besar pembelinya justru para pedagang antar pulau, utamanya Indonesia bagian timur. (sup)
Para anggota Himpunan pedagang pasar Kliwon (HPPK) Kudus mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus untuk menjadwal ulang jam buka-tutup.pasar terbesar di wilayah pantura timur ini. Mengingat warga dan atau pedagang yang datang ke pasar ini jumlahnya cukup besar. Mereka tidak hanya berdatangan dari Kudus, namun juga dari berbagai daerah. Kondisi ini memicu terjadinya penyebaran virus corona baru- Covid -19/ :\Kami berusaha untuk ikut berpartisipasi bersama pemerintah guna menanggulangi wabah tersebut,” ujar Ketua HPPK Kudus, Sulistiyanto, Kamis (2/4/2020).
Adapun isi surat permohonan, dijadwalkan untuk pedagang sembilan bahan pokok (sembako) dan kebutuhan sehari hari dibuka mulai pukul 05.00 sampai pukul 10.00. Sedang bagi pedagang konfeksi dan non konfeksi baru dimulai pukul 08.00 sampai pukul 14.00.
Bila disetujui menurut Sulistiyanto, maka akan diterapkan sejak Sabtu – Jum’at depan (4 – 10 April 2020). Sewaktu-waktu bisa berubah, tergantung dengan kondisi yang ada sekarang.
Kepala Dinas Perdagangan Kudus Sudiharti, mengaku, sudah menerima dari HPPK terkait perubahan jadwal buka pasar Kliwon. Namun, pihaknya belum berani memutuskan karena harus diajukan dan konsultasi lebih dulu dengan Plt Bupati Kudus HM. Hartopo. Dia juga menegaskan sampai saat ini belum ada keputusan perubahan jadwal jam buka di pasar Kliwon..
Selain itu dipastikan juga seluruh pasar tradisional di Kudus tetap buka seperti biasa.
Antisipasinya, tiap pintu disediakan tempat cuci tangan, dan pengunjung juga sudah menjaga atau melindungi diri sendiri, dengan menggunakan masker.
Pasar Kliwon Baru sendiri diresmikan Gubernur Jawa Tengah Soewardi , 26 Desember 1996 , yang menelan biaya Rp 20.106.897.000. Bangunan terdiri tiga lantai. Lantai I seluas 27.698 meter persegi, lantai II ( 26.810 meter persegi) dan lantai III ( 5.402 meter persegi).
Bangunan dirancang bertahan hingga 40 tahun. Khusus untuk lantai III sebenarnya sudah ada pemiliknya (pedagang) , namun belum ditempati, karena pada umumnya proses penempatan lokasi baru agar banyak dikunjungi warga dan pembeli butuh paling cepat lima tahun.
Saat ini di Pasar Kliwon tercatat 2.847 pedagang yang menempati 509 kios, 35 rumah dan toko (ruko) dan 2.000 los. Setelah lantai tiga berfungsi - yang dijadwalkan bersamaan dengan selesainya pembangunan tangga berjalan awal 2017, maka jumlah pedagang menjadi lebih dari 3.000 orang
Sedang pada sekitar 15 hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah (25-26/6/2017), omzet (jumlah uang hasil penjualan barang dagangan) di Pasar Kliwon Kudus sudah tembus rata-rata Rp 20 miliar/hari. Sebagian besar pembelinya justru para pedagang antar pulau, utamanya Indonesia bagian timur. (sup)
Posting Komentar