KUDUS, Berita Moeria
(beMo)
Setelah beberapa hari lalu kita sajikan komplek makam Sunan Kudus, Kini kita tampilkan tentang Masjid Al Aqsa atau Masjid Al
Manar yang dibangun Sunan Kudus
pada tahun 956 Hijriah atau tahun 1549
Masehi.
Menurut Sholichin Salam, penulis buku Kudus Purbakala
Dalam Perjoangan Islam ( cetakan kedua 15 Desember 1976) sukar sekali untuk mengetahui bentuk bangunan masjid kuno tersebut, Sebab telah
berkali kali diperbaiki dan diperluas. Tahun 1919 misalnya. Beberapa bagian
dibongkar dan diperbesar. Lalu
pada tahun 1960 , tinggnya yang semula
13, 25 meter menjadi 17, 45 meter.
Sedang di bagian
depan dibangun serambi baru pada tahun 1925 Delapan tahun kemudian. Tepatnya 5 November 1933, serambi ini diperluas lagi. Akibatnya Kori Agung
atau yang lebih dikenal dengan Lawang Kembar yang semula berada di serambi masjid, menjadi ternaungi.
Lawang Kembar pun masuk menjadi bagian
dari serambi itu sendiri.Lalu di atas serambi dibangun qubbah yang meniru gaya bangunan di India.
Di sekeliling qubbah
dihias nama nama pahlawan Islam. Seperti Tolkhah bin Ubaidillah, Zubair bi Awam, Abdul Rahman bin Auf, Abu Bakar ra , Hambali hingga Abu
Ubaidah Amirunul Jarrah.
Mustoko
Mustoko Masjid Sunan Kudus |
Sejak 1960 lagi lagi Masjid Al Aqsa ini diperbaiki. Puncak masjid yang
biasa disebut mustoko dirombak. Ketika diturunkan yang terbuat dari tanah liat itu pecah berantakan.
Namun bagian atasnya yang terbungkus
dari emas terselamatkan. Barang ini
disimpan H Sujad , salah seorang pengurus masjid.
Berdasarkan kesaksian Sholichin Salam, emas itu berkadar 24 karat. Sedang ukuran tinggi
benda/puncak : 33 centimeter, tinggi
benda emas 19 centimeter, tinggi benda/kaca 14 centimeter, luas lingkaran emas 13 centimeter, bagian
tengah emas 20 centimeter dan bagian
bawah emas 40 centimeter. Sedang total beratnya mencapai 320 gram.
Barang berharga dari bahan emas tersebut sampai dengan
Minggu (26 April 2020) belum/tidak diketahui secara persis keberadaannya. Naum
yang pasti mustoko tersebut sudah
diganti dengan bahan tembaga.
Gapura kembar
Gapura Sunan Kudus |
Dalam buku Peninggalan Sejarah dan Purbakala Kabupaten Kudus yang diterbitkan Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan (Diparbud ) Kudus 2008,t, gapura kembar dianggap
sebagai pagar benteng zaman kewalian Sunan Kudus. Namun sekarang menjadi
pengaman masjid dan pendidikan Islam.
Gapura ini berukuran panjang 548 centimeter,
lebar 272 centimeter, tinggi 625 centimeter.
Adapun ukuran tinggi pintu 271 centimeter dan lebarnya 116 centimeter.
Delapan pancuran
wudlu
![]() |
Tempat Wudlu Masjid Sunan Kudus |
Disamping kanan Masjid Al Aqsa terdapat delapan pancuran untuk sarana
wudlu. Panjangnya 630 centimeter, lebar
80 centimeter, tinggi 170 centimeter,
tebal 37 centimeter.
Sedang bangunan yang menaungi pancuran tersebut luasnya sekitar 5,04 meter
persegi dengan luas tanah sekitar 6.323 meter persegi. Pancuran
ini dibangun pada periode Islam
atau sekitar abad ke-16.
Gapura Padureksan
Kidul
Gapuro |
Gapura ini terletak beberapa meter
selatan Menara Masjid Al Aqsa. Berukuran
panjang 617 centimeter, lebar 189 centimeter, tinggi 489 centimeter, lebar
pintu 132 centimeter dan tinggi pintu
220 centimeter.
Dari sekian banyak gapura, maka Gapura Padureksan
dianggap paling keramat, karena banyak rajah
yang tersimpan di dalamnya. Percaya atau tidak, ada kepercayaan di
kalangan masyarakat, jika ada pejabat yang masuk melewati pintu ini maka
berakibat yang bersangkutan pangkatnya
diturunkan. Bahkan ada yang dicopot.
Rajah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1 suratan (gambaran, tanda, dan sebagainya) yang dipakai sebagai
azimat (untuk penolak penyakit dan sebagainya); 2 garis pada tapak
tangan; guratan tangan; retak tangan; 3 coreng-coreng (cacahan) pada
tubuh yang dibuat dengan barang tajam; tato;
Oleh karena itu disarankan bagi yang percaya
untuk memasuki komplek Makam dan Masjid
Sunan Kudus melalui pintu lain. Seperti di bagian depan, samping kanan dan dari
arah belakang, lewat gang(jalan kecil) seputar
komplek.
Gapura lainnya,
adalah Gapura Samping. Berfungsi pembatas antara Masjid Al
Aqsa dengan Tajug. Berukuran panjang 617
centimeter, lebar 189 centimeter, tinggi 496 centimeter, dengan luas bangunan
11, 60 meter persegi.
Sedang Gapuro
Tajug, panjangnya 410 centimeter,
lebar 196 centimeter, tinggi 494
centimeter. Gapuro ini sebagai gerbang
untuk menyambut tamu penting dan kerabat dekat Sunan Kudus,(sup)
Posting Komentar