Anton Arifin Ketua KONI Kudus |
KUDUS, Berita Moeria
(BeMo)
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kudus
periode 2019-2023, Anton Alfin lebih memilih berprestasi lebih dahulu. Bukan
“udreg-udregan”/gegeran, masalah uang- masalah anggaran. “Saya meyakini benar, bila seorang atlet akan memperoleh penghargaan. Entah hanya
berupa piagam , medal hingga uang. Selama ini yang diributkan Cuma uang-uang- malah tidak meributkan prestasi. Ini yang
harus kita tanamkan dalam jiwa setiap
atlet” tegasnya saat ditemui BeMo di ruang kerjanya , Senin (20/4/2020).
Salah satu yang disoroti adalah cabang sepakbola, yang
selama ini nyaris sepanjang tahun memperoleh anggaran paling besar dibanding
cabang olahraga lainnya. Namun cabang olahraga paling populer di Indonesia ini
“miskin” prestasi.
Ketika mengawali menjadi Ketua Umum KONI Kudus sudah
disuguhi gegeran di cabang sepakbola. Dari suporter yang tidak “satu
suara”, manajemen yang “kisruh”, hingga amburadulnya pengelolaan keuangan. “Naga-naganya” kondisi serupa , saat ini mulai
menyeruak ke permukaan.
Menurut Anton, jika Persiku Macan Muria berprestasi,
hampir dipastikan bantuan dari Anggaran Pembangunan Daerah (APBD) hingga
kalangan pengusaha hingga sponsor akan berdatangan. “Saya tidak sependapat jika pengelola olahraga ini pontang panting mencari
dana tambahan. Kenapa dana yang sudah disiapkan(disetujui melalui APBD Kudus)
tidak dimanfaatkan lebih dahulu guna menunjang prestasi. Kenapa malah ribut
ngurusi anggaran. Saya terus terang “risi” ujarnya.
Ketua Umum KONI Kudus yang masih tergolong muda usia ini,
memberikan sejumlah contoh. Kento Momota menjadi atlet bulu tangkis pertama yang nilai total
hadiahnya menembus setengah juta dollar AS. Pebulu tangkis Jepang itu
mengoleksi 11 gelar tahun 2019, termasuk juara Final BWF World Tour.
Lalu sosok Presiden Jokowi yang akrab dipanggil Jokowi. Meniti dari
perajin mebel yang jatuh bangun.Kemudian menjadi walikota, gubernur dan
Presiden RI dua periode. Kedua sosok itu membuktikan, jika pretasilah yang
ditunjukkan lebih dahulu, baru yang lain (materi, nama menjadi terkenal).mengikuti
dengan sendirinya “Memang tidak mudah dilakukan, namun sebagai Ketua KONI saya
berusaha untuk memotivasi para atlet hingga pengurusnya agar mengedepankan
“kerja keras- hasil karya-prestasi “ lebih dahulu.” tegasnya.
Langkah
awal menuju sumber daya manusia (SDM)
yang berprestasi diawalinya dengan
keterbukaan menyangkut anggaran. Meski
baru terbatas hanya pihak pengurus cabang olahraga yang boleh mengakses anggaran yang dimaksud. Selain itu juga telah meluncurkan website www.konikudus.com yang masih belum lengkap (teirisi dengan teratur).
Derap langkah ke depan agak tersendat, karena munculnya wabah Covid-19 yang berimbas pada “dunia
olahraga”. Menurut Anton, semua cabang olahraga yang ada di KONI Kudus ( 43
cabang) dihimbau untuk tetap berlatih menjaga stamina . Namun dengan catatan
harus mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.(sup)
Posting Komentar