Bapak PKL Kudus


KUDUS, BeritaMoeria(BeMo)
          Pada saat virus Covid-19 mewabah di negeri ini, mengakibatkan  antara lain  para pedagang kaki lima (PKL), pedagang pasar dan  pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kocar kacir.
            Tak terkecuali di wilayah Kabupaten Kudus. Pihak Dinas Perdagangan belum  bisa memberikan kepastian  berapa jumlah PKL yang terpaksa tidak berjualan dan berapa PKL yang masih tetap bertahan. Begitu pula data UMKM dan para pelakunya .
            Namun yang pasti sejak  tempat wisata (wisata religius), komplek makam dan masjid Sunan Muria di Desa Colo Kecamatan Dawe dan makam-masjid Sunan Kudus di kota Kudus dan komplek terminal wisata Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu di Kudus. Maka ribuan PKL, UMKM, hingga tukang ojek (pengojek) motor dan armada angkutan umum,  bagai “lenyap” di telan bumi.
            Bahkan PKL yang berada di seputar Alun Alun Simpang Tujuh, Taman Krida dan Balai Jagong juga  akan bernasib sama. Sebab di wilayah itu mulai Sabtu malam (18/4/2020) diberlakukan jam malam.
            Dalam  situasi seperti itu  sejumlah PKL dan pelaku UMKM teringat pada sosok Musthofa. Mantan Bupati Kudus selama dua periode dan sekarang tercatat sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
            Musthofa yang “asli wong Kudus” ini telah dinobatkan sebagai Bapak PKL Jawa Tengah, Lurahe Pedagang Pasar Jawa Tengah, Pembina UMKM Jawa Tengah hingga tokoh utama Kelahiran Hari Jadi PKL.
( 5 Januari  2014)
            Pada awal 2017, hampir semua media cetak, elektronik dan “online” secara gencar-gencaran memberitakan sepak terjang dan keberhasilan Musthofa.
            Salah satu media menulis : PKL seolah menemukan surganya di kota kretek ini. Sebagai motor penggerak ekonomi, mereka berperan penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bupati Kudus memberikan mereka perhatian yang luar biasa. Hari jadi, pembagian gerobak gratis, serta penataan tempat berjualan memberikan kenyamanan untuk mereka.
            Itu bukti dan fakta saat itu. Sekarang pun menurut sejumlah PKL hingga pelaku UMKM, bukti dan faktanya Musthofa yang maunya disebut Kang Mus,  sampai dengan Jumat (17/4/2020) belum/tidak kelihatan berkiprah sebagai Bapak PKL, Lurahe Pedagang Pasar dan Pembina UMKM. “Mungkin baru sibuk rapat rapat di gedung DPR Jakarta. Atau takut pulang ke Kudus /Jawa Tengah, karena Covid-19. Kami cuma berharap Bapak Musthofa nongol di Kota Kretek memberikan petuah- syukur syukur bagi bagi “sembako”,” ujar para PKL yang ditemui Bemo.
            Sedang para PKL dan pelaku UMKM hingga masyarakat yang telah terdampak wabah Covid-19 ini, juga  menyatakan keheranannya,  anggaran- dana segar  puluhan miliar rupiah  yang “konon” telah disediakan  Pemkab Kudus, hingga sekarang pun  merasa belum/tidak  ikut “menikmati” (sup)

Komentar

Lebih baru Lebih lama