Seorang PDP Meninggal di RS Mardi Rahayu


Kudus, Berita Moeria (Bemo)

Seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berumur 75 tahun asal dari salah satu desa di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus meninggal pada Jumat (27/3/2020) dan telah dimakamkan hari itu juga.
Menurut Jurubicara Penanggulangan Corona — Covid -19, Andini Aridewi yang dihubungi Berita Moeria (Bemo), Jumat malam, pasien tersebut dirawat di rumah sakit (RS) Mardi Rahayu sejak Kamis (19/3/2020) akibat stroke. “Namun ketika dalam proses perawatan, pasien tersebut sempat dijenguk anaknya yang baru tiba dari Jakarta. Setelah diadakan pemeriksaan lanjutan statusnya berubah menjadi PDP. Diduga yang bersangkutan terpapar virus  Corona yang diidap anaknya,” tutur Andini.
Namun untuk memastikan korban meninggal akibat virus Corona atau penyebab lainnya, masih belum bisa dipastikan. Sebab pihak rumah sakit masih menunggu dari hasil laboratorium  di Salatiga. “Guna mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan, kami telah berkordinasi dengan banyak pihak terkait dengan meninggalnya  warga Undaan itu. Ini salah satu bentuk untuk memutus rantai penyebaran virus ganas tersebut” tambahnya.
Camat Undaan, Rifai Nawawi membenarkan jika salah satu warganya meninggal. Proses pemandian dan pemakaman dilakukan sesuai dengan agama yang dianut. Hal itu atas persetujuan lesan dari pihak RS Mardi Rahayu. “Namun kami meminta kepada warga yang mengikuti prosesi pemandian dan pemakaman supaya mengisolasi diri selama 14 hari ke depan.” Tegasnya.
Berdasarkan pengamatan Berita Moeria (Bemo)  sepanjang Jumat (27/3/2020),  sebagian  umat Islam masih menunaikan  ibadah di masjid masjid terdekat. Sebagian lagi memilih beribadah di rumah masing masing. Khusus untuk Masjid Agung  di sebelah barat Alun Alun Simpang Tujuh  untuk ibadah Jumat ditiadakan. Sedang pengurus Masjid Sunan Kudus masih tetap menggelar ibadah.
Sedang sejumlah warung makan yang buka siang maupun malam hari masih tetap ramai dikunjungi pelanggannya. Salah satu diantaranya warung enthok di jalan lingkar wilayah Desa Gulang Kecamatan Mejobo. Pengunjungnya hingga meluber ke luar.  Lalu disalah satu warung makan di seputar komplek Universitas Muria Kudus yang buka malam hari juga masih diminati pelanggannya. Di depan pojok warungnya disediakan  tempat cuci tangan lengkap dengan sabun cairnya.(sup)

Komentar

Lebih baru Lebih lama